Bab LXXVIII Sarang Lebah

Untuk menyimpan persediaan madu dan kamar sementara bagi larva, para lebah membangun bilik-bilik di sarang lebah dengan lilin. biliknya bersisi enam. Disusun dengan keteraturan yang sempurna. Dalam istilah geometri, setiap ruang ini disebut Prisma hexagonal atau prisma ber sisi enam. 

“Kau mungkin akan sulit dalam memahami istilah-istilah terkait ilmu pengetahuan hebat mengenai bangun bidang yang indah ini, yang kita sebut sebagai ilmu geometri. Lebah adalah ahli geometri dengan keterampilan yang sempurna. Konstruksi-konstruksi yang mereka buat membutuhkan kemampuan dengan tingkat kecerdasan yang sangat tinggi. Bahkan segenap kemampuan bernalar manusia dibutuhkan untuk memahami sedikit demi sedikit, keahlian serangga. Aku akan membahas subjek indah ini, meski merupakan salah satu yang sangat sulit, namun aku akan berusaha untuk menjelaskannya agar dapat dimengerti oleh kalian.”

“bilik-bilik itu diletakkan secara horizontal. Ujung-ujungnya saling bertemu dan sisi-sisi yang berpermukaan rata saling melekat, pasang demi pasang. Ini juga berfungsi sebagai dinding pemisah dari satu bilik ke bilik lain yang berdekatan. Dua lapis bilik yang bagian belakangnya  tertutup, saling berpunggungan, ini disebut sebagai sarang madu. Pada satu sisi sarang madu ini, terdapat bukaan yang berfungsi sebagai pintu masuk, dan di sisi lain juga terbuka. Sarang madu menggantung secara vertikal di dalam sarang lebah, dengan bukaan berada di bagian kanan dan kiri. Tepi atasnya menempel pada atap sarang, atau pada batang-batang yang melintang di bagian dalam sarang lebah.

“Apabila populasi lebahnya banyak, satu sarang madu tidak cukup. Oleh karena itu, sarang madu lain pun dibangun seperti sarang madu yang pertama kali dibuat. Beberapa sarang madu yang disusun secara paralel, satu sama lain membuat celah. Celah ini adalah jalan, atau tempat publik, yang berupa  lorong-lorong di antara sarang madu. Disini para lebah bersirkulasi keluar-masuk dari satu pintu ke pintu lain untuk meletakkan madu mereka di bilik-bilk yang mereka gunakan sebagai gudang atau membagi-bagikan makanan kepada para larva muda yang menempel di bilik lain. Di ruangan publik ini juga lah mereka berkumpul apabila diperlukan. Mereka saling berkonsultasi atau mendiskusikan urusan-urusan mereka dan memutuskan masalah dalam komunitas lebah.  Contohnya, di tengah para perawat yang keluar masuk dari satu pintu ke pintu lain untuk melihat apakah larva perlu makan, ada lebah penghasil lilin yang menggosok-gosokkan diri mereka dengan sangat kuat untuk mengeluarkan lilin dan membangun sel, sementara lebah lain membuat rencana untuk mengenyahkan para lebah jantan. Di tempat itu pula, kelahiran ratu baru menimbulkan ancaman perang saudara,dan rencana emigrasi pun dilakukan di sana. Disana … ah sebaiknya kita tidak membahas selanjutnya. Ayo kita kembali membahas tentang bilik para lebah.”

“Aku sangat ingin tahu kisah seluruhnya tentang lebah.”

“Sabarlah.” Pertama mari kita lihat bagaimana bilik di dalam sarang lebah dibangun. Para lebah yang merasa bahwa dirinya memiliki persediaan untuk membuat  lilin segera menggosok-gosokkan dirinya lalu mengekstraksi sehelai lilin dari lipatan pada cincin yang melingkari tubuhnya. Dengan sedikit lapisan lilin di rahangnya, lebah itu kemudian mendesakkan dirinya di  antara kerumunan lebah seolah-olah sedang berkata “permisi-permisi, izinkan aku lewat.  Ada pekerjaan penting yang harus aku lakukan.” Para lebah pun memberinya jalan. Lebah pembuat lilin kemudian menempatkan dirinya di lokasi kerja. Di rahangnya, lilin diadoni dan dipukul-pukul hingga menjadi buliran-buliran kemudian dipipihkan menjadi helaian pita. helai pita lilin itu pun dipipihkan kembali menjadi padat dan pada saat yang sama dieratkan dengan semacam air liur yang dapat membuatnya lentur. Setelah berada pada tahap yang tepat, lebah mengaplikasikan lilinnya sedikit demi sedikit. Apabila ada kelebihan, maka rahangnya berfungsi sebagai gunting, sementara antenanya dengan gerakan yang terus-menerus berfungsi sebagai pengatur dan pengarah arah. Antena itu dapat merasakan dinding lilin untuk mengetahui ketebalannya. dan masuk ke dalam rongga itu untuk mengetahui kedalamannya. Sungguh sentuhan yang sangat indah pada sepasang antena / kompas ini, yang berhasil menyelesaikan konstruksi yang begitu halus dan teratur. Apabila pembuatnya seorang pekerja belia, para senior lebah ada di sana untuk mengawasi dengan mata yang berpengalaman dan apabila terdapat sedikit saja kesalahan, maka detik itu juga ia memberi perintah untuk menyingkir dan langsung diperbaiki.

Pekerja baru yang ceroboh ini dengan santun menyingkir dan memperhatikannya untuk belajar. Setelah tahu apa yang harus ia lakukan, lebah tersebut kembali bekerja. Dengan 2.000 lebah penghasil madu yang bekerja bersama-sama, dua hingga tiga desimeter sarang madu adalah pekerjaan yang dilakukan satu hari penuh.”

“Paman pernah mengatakan,” ujar claire “bahwa bilik-bilik itu sangat geometris.”

“Aku baru saja akan membahas topik yang menakjubkan ini tapi aku akan menceritakannya sedikit saja.” Karena kalian belum memahami keindahan agung dari arsitektur lebah. Ya sayangku Jules, rumah lilin dari seekor serangga yang sederhana jika ingin dipahami itu membutuhkan pengetahuan yang hanya bisa dimiliki oleh beberapa orang saja. Kalian mungkin perlu belajar cukup lama sebelum dapat memiliki pemahaman penuh mengenai keajaiban ini. Untuk saat ini aku hanya menceritakan apa yang akan aku ceritakan kepada kalian. “

“Sarang lebah sebagian berfungsi sebagai ruang penyimpan madu sementara yang lain sebagai tempat tinggal lebah-lebah kecil. Ruangan-ruangan ini terbuat dari bahan lilin yang di peroleh lebah dengan jumlah yang tak menentu. Mereka harus menunggu sampai perut mereka  mengeluarkan sedikit keringat, dan proses pembentukannya sangat lambat, sehingga mengorbankan substansi serangga itu sendiri. Lebah membangun dengan bahan-bahan dari  tubuhnya sendiri, ia memiskinkan dirinya sendiri dengan mengeluarkan keringat dan lilin untuk membangun bilik-bilik itu. Kamu dapat menilai dari sini, betapa berharganya lilin bagi lebah, dan seberapa ekonomis mereka harus menggunakannya.”

“Namun keluarga yang jumlahnya tak terhitung banyaknya harus ditampung, gudang madu harus diperbanyak untuk memenuhi kebutuhan komunitas. Terlebih lagi, gudang dan tempat pembibitan ini perlu mengambil ruang sesedikit mungkin, agar tidak membuat sarang menjadi berat, dan agar memungkinkan sirkulasi udara bebas ke 20,000 hingga 30,000 lebah penduduk sarang. Sebenarnya, salah satu masalah tersulit yang dihadapi lebah adalah mereka harus membuat sel sebanyak mungkin dalam ruang se-sedikit mungkin dan dengan lilin paling ekonomis. Nah, Jules, apakah kamu pikir kamu bisa mengatasi masalah para lebah?”

“Paman, aku sulit memahami pernyataan itu”

“Untuk menggunakan lilin sesedikit mungkin, maka hal sederhana pertama yang dapat mereka lakukan adalah membuat sekat yang sangat tipis. Kalian pasti yakin para lebah dapat  memenuhi persyaratan dasar ini. Mereka membuat sekat lilin hanya setebal sehelai kertas yang sangat tipis. Namun itu saja belum cukup: yang terpenting adalah pertimbangan bentuk  yang paling ekonomis. Ayo kita coba, bentuk bilik seperti apa memenuhi syarat ekonomis lilin?

Bagaimana jika bulat? Coba kita buat lingkaran-lingkaran di atas kertas dengan ukuran yang sama dan saling bersentuhan. Dari tiga lingkaran yang di sambungan ini selalu ada ruang yang tersisa. Berarti, bentuk bulat tidak memenuhi syarat, karena masih ada ruang yang tak terpakai atau interval kosong. Jadi bagaimana jika bentuknya persegi? Kita coba buat lagi bentuk-bentuk persegi di kertas. Kita tempelkan persegi-persegi ini bersisian tanpa meninggalkan sedikitpun tempat kosong. Lihatlah lantai ruangan ini lantai ruangan ini terdiri dari persegi-persegi kecil batu bata merah. Batu batu bata merah ini tidak meninggalkan ruangan tersisa mereka saling bersentuhan di setiap sisinya. Ya berarti bentuk persegi cocok untuk digunakan karena syarat awal yakni menggunakan ruang seefektif mungkin,terpenuhi.

Namun ada kesulitan di sini. Pada sel persegi, lilinnya tidak akan cukup untuk membuat ruangan penyimpan madu. Maka untuk menambah kapasitas ruang, maka perlu menambah jumlah sisinya sebanyak mungkin.

Aku tidak akan menjelaskan kepadamu keindahan ini karena ia di luar batas kemampuan kita namun ilmu geometri membuktikannya. Mari kita lihat bagaimana faktanya.

Dimulai dari memperhitungkan bentuk, lebah pun membuat pilihan. Di antara bentuk-bentuk reguler yang bisa ditempatkan bersisian tanpa menyisakan tempat maka kita harus memilih bentuk yang memiliki jumlah sisi yang paling banyak karena jumlah sisi yang paling banyak bisa menampung madu dengan jumlah lilin yang dipakai.

“Geometri mengajarkan bahwa satu-satunya bangun datar yang dapat disusun tanpa menyia-nyiakan ruang adalah: bangun datar bersisi tiga (segitiga); empat sisi (persegi); dan segi enam (hexagonal). Itu saja: tidak ada bentuk lain yang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang kosong di antara mereka.

“Jadi, dalam bentuk hexagonal, sel-sel tersebut secara kolektif dapat menempati ruang yang paling sedikit, menggunakan paling sedikit lilin, namun menampung paling banyak madu. Lebah, yang mengetahui hal-hal ini lebih baik daripada siapa pun, membuat sel-sel hexagonal, tidak pernah dalam bentuk lainnya.”

“Kalau begitu, lebah punya alasan,”ujar claire, “seperti kita; bahkan mungkin lebih unggul lagi, apakah mereka bisa memecahkan masalah seperti itu?”

“Jika lebah membangun selnya berdasarkan perencanaan, pertimbangan, dan perhitungan, maka hal ini mengkhawatirkan, anakku; karena artinya hewan akan menjadi saingan manusia. Lebah itu sangat ahli dalam urusan geometri, karena mereka bekerja tanpa sadar dan atas inspirasi ilahi, sang Ahli Geometri yang Agung. Kita hentikan percakapan kita sampai di sini, karena aku khawatir kalian tidak sepenuhnya paham. Namun setidaknya aku telah membukakan pengetahuan kalian pada salah satu keajaiban dunia, terhebat.”

Daftar Istilah

  1. Bilik adalah ruang kecil yang bersekat; ruang-ruang kecil – KBBI
  2. Menurut KBBI, emigrasi adalah keluar dari suatu negara untuk menetap di negara lain
  3. Ekonomis adalah teliti / teliti dalam penggunaan – KBBI

Leave a Comment

error: Content is protected !!