BAB 1: LEMBAH KECIL

Apakah kamu merasa bosan berjalan-jalan di Hartfort Bridge Flat pada hari-hari November yang  kelabu ini? Aku tidak menyangkal bahwa lahan kosong itu terlihat suram, tapi tidak pernah membosankan. Walaupun kabut menempel pada pohon fir, bergerak perlahan di lahan tersebut hingga kamu tidak bisa melihat jauh hingga ke Sudut  Minley, Hutan Bramshill, dan seluruh bukit Berkshire pun tidak terlihat karena seolah-olah kamu berada di kegelapan malam, tapi masih ada banyak hal yang bisa kita lihat tepat di bawah kaki kita. Walaupun tidak ada sesuatu yang tersisa untuk dipetik, seluruh bunga mati dan berwarna kecoklatan, tapi di sana-sini masih terlihat kepingan bottleheath yang hampir layu. 

Tidak ada apapun yang tersisa untuk ditangkap, karena kupu-kupu dan serangga semuanya juga mati, kecuali seekor Daddy-long-legs tua yang malang, ia duduk di atas sejumput tanah berumput, membuat sebuah lubang menggunakan ekornya untuk mengerami telur-telurnya sebelum musim dingin memerangkapnya dan mengakhiri hidupnya seperti makhluk hidup lainnya: Walaupun semuanya telah mati, seperti yang kukatakan, tetapi masih ada banyak kehidupan di sekitarmu, di kakimu, aku bisa bilang hampir di setiap langkahmu. Dan walaupun tempat itu sendiri cukup suram, sebuah lahan kosong dan sebuah lembah kecil di dalamnya, dengan  pakis-pakis yang sudah mati dan hamparan rawa coklat di antara mereka, juga beberapa pohon fir, yang berjuang untuk hidup dengan susah payah – bagaimanapun jika kamu amati dengan seksama, lembah kecil itu sangat indah dan mengagumkan – begitu cantik, begitu luar biasa, dirancang dengan seksama, hingga membutuhkan ribuan tahun untuk membuatnya; dan tetap saja, menurutku, apa yang kamu lihat itu belum selesai sepenuhnya.

[bunga bottleheath]
[pohon fir]

Bagaimana aku mengetahuinya? Karena seorang peri mengatakannya padaku; seorang peri yang hidup di tanah ini, dan tentunya di banyak tempat lainnya, jika manusia betul-betul melihatnya. Siapa namanya? Aku tidak dapat memberitahumu. Nama terbaik yang dapat kuberikan padanya (dan kupikir mungkin mirip dengan namanya yang sebenarnya, karena ia akan menjawab, jika kamu memanggilnya dengan sabar dan rasa hormat) adalah Madam How. Dia akan datang di saat yang tepat, bila ia dipanggil, bahkan oleh seorang anak kecil. Dan ia akan membiarkan kita melihat ia melakukan  pekerjaannya, terlebih lagi, ia akan mengajarkan kita untuk menirunya. Tapi ada peri lain di sini, yang kita berharap dengan sangat untuk dapat melihatnya. Kita harus sangat bersyukur, jika ia menyingkapkan sedikit saja tabir pengetahuannya, menunjukkan pada kita walau sebentar dan sedikit saja – betapa ia cantik sekaligus mengerikan. Tapi penglihatan itu, menurutku, tidak akan membuat kita bangga seolah kita mendapat hak istimewa. Bukan, anakku sayang: justru kita akan merasa lebih kecil, lebih hina, dan lebih bodoh, dan lebih bebal dari yang pernah kita rasakan seumur hidup kita; dan di saat yang sama itu akan membuat kita lebih bijaksana dari diri kita sebelumnya –itulah penglihatan sekilas dari besarnya kemuliaan seorang peri yang kita sebut Lady Why

Aku akan bicara lebih banyak tentang mereka sekarang. Kita perlu bicara terlebih dahulu dengan Madam How, dan mungkin setelahnya ia akan membantu kita untuk menjumpai Lady Why. Karena ia adalah pelayan, dan Lady Why adalah atasan-nya; dan ia memiliki tuan pula di atasnya – yang akan kubiarkan kamu untuk menebak namanya. Kamu sudah sering mendengarnya namun kamu akan mendengarnya lagi, lagi dan lagi.

Tapi aku perlu memperingatkanmu akan satu hal, bahwa kamu tidak boleh mencampuradukkan Madam How dan Lady Why.  Banyak orang yang melakukannya, sehingga jatuh ke dalam kesalahan besar, – kesalahan yang bahkan jika seorang anak kecil dapat berpikir, ia pun tak akan melakukannya. Namun filsuf-filsuf besar pun terkadang membuat kesalahan tentang Why dan How ; maka dari itu lumrah jika orang lain membuat kesalahan yang sama, ketika mereka menulis buku anak-anak tentang keindahan alam, dan menyebutnya “Mengapa dan Karena”, atau “Alasan Mengapa”. Buku-bukunya adalah buku yang bagus dan kamu perlu membaca dan mempelajarinya: tetapi mereka tidak memberitahumu tentang “Why and Because,” tetapi hanyalah “How and So.” Buku-buku itu tidak memberitahukan padamu “alasan mengapa” sesuatu terjadi, tetapi hanya “bagaimana” hal itu terjadi. Bagaimanapun juga, aku tidak boleh menyalahkan orang-orang baik ini, karena diriku sendiri juga sering melakukan kesalahan serupa  dan boleh jadi mengulanginya lagi: namun  semuanya ini membuatku lebih malu lagi. Benar bukan, kamu akan mengetahui perbedaan How dan Why dengan tepat ketika kamu membicarakan dirimu sendiri. Jika aku bertanya padamu, ”Mengapa kamu pergi keluar hari ini?” Kamu tidak akan menjawab, “Karena kita membuka pintu.” Itu adalah jawaban dari “Bagaimana cara kita pergi keluar?” Jawaban dari mengapa kita pergi keluar adalah “karena kita memilih untuk berjalan-jalan.”

Sekarang ketika kita membicarakan hal lain selain diri kita sendiri, kita harus mengingat perbedaan yang sama antara How dan Why. Jika aku bertanya padamu, “Mengapa api membakarmu?” Karena kamu adalah seorang anak kecil, mungkin kamu akan menjawab “Karena api panas;” itulah yang kamu ketahui tentang api. Namun jika kamu bukanlah seorang anak kecil tetapi seorang ahli kimia yang hebat, aku khawatir kamu akan menjawab dengan tepat, yaitu, “Api membakar karena adanya gerakan bergetar dari molekul zat yang dipanaskan, ia berkomunikasi dengan molekul di kulitku, dan merusak jaringan kulitku;” yang berarti, dengan yakin kukatakan, itu benar: itu menjabarkan bagaimana api membakar, caranya membakar sesuatu; penjelasan itu tidak mengatakan alasan mengapa api membakar.

Tapi lalu kamu akan bertanya, “Kalau itu bukanlah alasan mengapa api membakar, lalu apa?” Anakku sayang, aku tidak tahu. Itu adalah urusan Lady Why, yang merupakan nyonya dari Madam How, kamu, aku, juga nyonya dari semua benda yang dapat kamu lihat ataupun impikan. Dan alasan mengapa ia membuat api membakar mungkin tidak dapat kukatakan. Tapi aku yakin sepenuhnya bahwa alasannya pastilah sangat baik. Jika aku boleh menebak, setidaknya aku bisa katakan padamu salah satu alasan mengapa api membakar adalah agar kamu menjadi lebih berhati-hati dan tidak bermain-main dengannya. Bermain api tidak hanya akan membakar jarimu, tetapi juga seluruh ranjangmu, bahkan rumahmu juga dalam bahaya, kamu mungkin tergoda meletakkan jarimu ke dalam api karena kamu merasa hal itu sama menariknya seperti meletakkan gula ke dalam mulutmu.

Anakku sayang, jika aku bisa menjelaskan padamu perbedaan antara Mengapa dan Bagaimana, sehingga kamu bisa mengingatnya terus sepanjang usiamu, maka aku telah memberikan padamu  lebih banyak daripada uang 18 juta rupiah.

Tapi sekarang kita sudah tahu bahwa Bagaimana dan Mengapa adalah dua hal yang sangat berbeda, dan tidak bisa dicampuradukkan, mari kita mencari Madam How dan  melihat  bagaimana ia bekerja membuat lembah kecil ini; karena seperti yang telah kukatakan padamu, ini bahkan belum separuhnya selesai. Satu hal yang dapat kita lihat, yang akan semakin jelas seiring kita bertumbuh dewasa adalah kesabaran dan ketekunan Madam How yang menakjubkan, ia bahkan tidak membiarkan dirinya menganggur barang sedetik pun. Tidak ada yang terlalu penting atau terlalu sepele baginya, ia tidak menunda pekerjaannya, ia membuat setiap bagian detailnya dapat membantu bagian detail lainnya. Ia menjaga matahari dan bintang-bintang berada sesuai susunan, sambil  memelihara induk Daddy-long-legs dan telur-telurnya yang malang itu di sana. Ia akan menghabiskan waktu beribu-ribu tahun untuk membuat sebuah gunung, dan ribuan tahun untuk meratakannya kembali; serta dengan hati-hati memoles setiap butir pasir yang jatuh dari gunung itu, lalu meletakkannya pada tempat yang semestinya, dimana mereka akan sangat dibutuhkan ribuan tahun kemudian; upaya yang dia berikan untuk sebutir pasir tadi, sama besarnya dengan upaya untuk seluruh bagian gunung. Ia akan menetapkan tempat yang tepat bagi Nyonya Daddy-long-legs untuk  mengerami telur-telurnya, dan di saat yang sama ia bahkan menetapkan apa yang akan terjadi pada sebuah bintang yang berjarak jutaan mil jauhnya pada ratusan tahun kemudian. Dan aku percaya bahwa Madam How sangat menguasai pekerjaannya, bahwa sebutir pasir yang sekarang menempel pada sepatumu, dan bobot telur-telur Nyonya Daddy-long-legs di dasar sarangnya, akan berpengaruh pada matahari dan bintang-bintang jauh setelah kamu dan aku meninggal dan menghilang.

Madam How sungguh memiliki kesabaran yang luar biasa. Paling tidak ia tidak masalah melihat hasil karyanya hancur; ia memahami ketika sesuatu memang harus dihancurkan. Ada mantera dalam dirinya, dan sebuah nasib yang tak bisa dihindari, bahwa semua yang ia buat harus ia hancurkan lagi: dan bagaimanapun, seorang wanita baik yang bijaksana seperti dirinya, tidak pernah resah, lelah, atau curang terhadap pekerjaannya, seperti yang mungkin kita lakukan di sekolah. Ia rela bersusah payah untuk membuat sebuah kacang oak atau buah persik. Ia akan bersusah payah baik untuk menumbuhkan kacang oak yang akan dimakan oleh babi, atau kacang oak yang akan tumbuh menjadi pohon oak yang tinggi, dan berguna untuk membuat kapal yang besar. Sekali lagi, ia bersusah payah  menumbuhkan kacang oak yang barusan kamu injak di kakimu, maupun kacang oak yang kamu sukai dan tidak akan menjadi apapun. Madam How lebih bijaksana dari itu. Ia mengetahui bahwa itu akan menjadi sesuatu. Ia akan menemukan kegunaannya, sama seperti ketika ia menemukan kegunaan untuk segalanya. Kacang oak yang telah kamu injak akan berubah menjadi jamur, dan jamur itu akan memberi makan akar bagi beberapa tumbuhan, mungkin di tahun depan, jika ia tetap berada pada tempatnya; atau mungkin ia akan tersapu ke anak sungai, kemudian ke sungai, lalu turun ke laut, dan karenanya akan memberi makan beberapa akar tumbuhan di beberapa benua baru bertahun-tahun lamanya: sehingga Madam How akan memilikinya lagi.

Ketika kamu menjatuhkan tongkatmu ke sungai dan ia terbawa arus. Kamu sangat menyesalinya, karena kamu sudah bersusah payah untuk memotongnya, mengulitinya, mengukir kepala dan namamu pada tongkat itu. Namun Madam How tidak menyesal, walaupun ia telah melakukan upaya yang jauh lebih banyak dari upayamu dalam  membuat tongkat itu. Selama tiga tahun ia membuat tongkat itu dengan mengesampingkan banyak hal, termasuk sinar matahari. Tapi ketika jatuh ke dalam sungai, Madam How mengetahui bahwa ia tidak perlu kehilangan sinar matahari atau lainnya: tongkatnya akan mengapung di sungai, dan terbawa ke laut; dan di sana, ketika tongkat itu menjadi berat oleh air asin, ia akan tenggelam, tersangkut, dan terkubur, dan mungkin karenanya berubah menjadi batu bara; Lalu bertahun-tahun setelahnya seseorang akan menggalinya dan membakarnya, dan kemudian ia akan muncul, sepanas dan seterang api, bersama seluruh sinar matahari yang tersimpan di tongkat itu: maka Madam How akan memilikinya lagi. Dan jika itu bukanlah nasib tongkatmu, tetap saja pada saatnya nanti ia akan mengalami sesuatu yang berguna; karena madam How tidak pernah kehilangan apapun, melainkan menggunakan seluruh barang rongsokan dan barang sisa bagaimanapun, dimanapun, suatu saat akan cocok dan sesuai bagi Sang Pengurus Rumah untuk seluruh alam semesta ini. Madam How benar-benar sangat sabar sehingga beberapa orang menyukai kebodohannya, dan mengira bahwa, karena ia tidak marah setiap kali kamu mencuri permen-permennya, atau memecahkan barang-barang pecah belahnya, atau membuat berantakan furniturnya, ia tidak peduli.

Tetapi aku menasihatimu sebagai seorang anak laki-laki, dan akan lebih banyak nasehat lagi ketika kamu tumbuh menjadi seorang pria, yaitu agar kamu tidak benar-benar menganggap itu serius; karena kamu akan mengetahui bahwa, walaupun Madam How sangat baik dan sabar di banyak hal, dengan ia tetap diam dan seolah-olah tidak melihatmu bukan berarti ia telah melupakannya. Sebaliknya, ia akan sakit hati (jika seseorang dapat berkata demikian, dengan penuh hormat padanya) lebih lama daripada orang lain; karena ia akan selalu mendapatkan miliknya lagi. Memang benar, aku terkadang berpikir bahwa jika bukan karena Lady Why, atasannya, ia mungkin akan merasa sakit hati selamanya. Aku pernah melihat beberapa pria sebelumnya merusak properti Madam How saat mereka kecil, dan dihukum olehnya seumur hidup mereka, meskipun ia telah memperbaiki bagian yang rusak itu, atau mengubah fungsinya untuk hal lain. Karena itulah, aku berkata padamu, “Hati-hatilah pada Madam How.” Ia akan mengajarimu dengan lebih baik, lebih sabar, dan lebih lembut dari ibu manapun, jika kamu mau mempelajari caranya bekerja. Tetapi jika kamu, bukannya mempelajari caranya bekerja kamu malah merusak bahan-bahannya dan bermain-main dengan peralatannya, berhati-hatilah jangan sampai ia mengambil lagi miliknya daripadamu. 

Beberapa orang berpikir, lagi, bahwa Madam How tidak hanya kurang cerdas, tetapi juga mudah marah dan kejam; bahwa ia membuat gempa bumi dan badai, kelaparan dan wabah penyakit yang menyerang membabi buta, lalu jika ia mau melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat, ia tidak peduli ke arah mana ia pergi, tanpa memperhatikan kanan kiri atau siapapun yang ia sakiti. Sekarang, tak dapat diragukan lagi bahwa Madam How dapat menjadi sangat mengerikan; tetapi tidak diragukan juga bahwa jika orang memilih untuk belajar, ia akan mengajari mereka untuk menghindari dirinya ketika ia harus melakukan sesuatu yang membuat mereka tertimpa bahaya. Tetapi untuk kekejaman dan ketidakadilannya, orang-orang bisa memilih mempercayainya ataupun tidak. Tapi kalian, anak laki dan perempuan yang kusayangi, tidak perlu mempercayainya, jika kalian mempercayai Lady Why; dan yakin bahwa Why adalah atasannya dan How adalah pelayannya, sekarang dan selamanya. Bahwa Lady Why benar-benar baik dan murah hati aku sangat mengetahuinya; dan aku percaya bahwa pepatah lama yang mengatakan, “Sebagaimana atasannya, seperti itulah pelayannya;” juga berlaku bagi mereka dan semakin kita mengenal Madam How, semakin kita akan menyukainya, dan siap untuk menerimanya apa adanya: tetapi tidak dengan kepasrahan bodoh yang dikhotbahkan oleh mereka yang tidak mempercayai Lady Why. Itu bukanlah kepasrahan. Itu hanyalah peribahasa “Segala yang tidak dapat kita ubah, kita perlu bertahan menghadapinya” seperti kisah seekor keledai yang berbalik menuju hujan badai, tapi kepasrahan yang sesungguhya, kepasrahan yang sesuai, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, kepasrahan yang merupakan awal dan akhir seluruh kebijaksanaan dan semua agama, yaitu untuk mempercayai bahwa Lady Why mengetahui yang terbaik, karena ia sendiri sangat cakap; dan bahwa ia adalah atasan dari Madam How, begitu juga ia memiliki Tuan, yang Namanya, seperti yang sudah kukatakan, aku biarkan kalian untuk menebaknya.Jadi sekarang karena aku telah mengajarkan padamu untuk tidak takut pada Madam how, kita akan pergi dan mengamatinya saat ia bekerja; dan apabila ada yang tidak kita mengerti, kita bisa bertanya padanya. Ia akan selalu menunjukkan pada kita salah satu buku pelajarannya asalkan kita memberinya waktu. Dan jika kita harus menunggu beberapa lama untuk menunggu jawabannya, kamu tidak perlu khawatir akan terkena flu, walaupun saat ini bulan November; karena ia menyimpan buku-buku pelajarannya tersebar di tempat-tempat aneh, dan kita harus berjalan naik turun bukit lebih dari sekali sebelum kita dapat mengerti bagaimana ia membuat lembah kecil.

air terjun pada sebuah glen

Baiklah, bagaimana glen dibuat? Kamu boleh menebaknya jika mau, dan aku akan menebak juga. Kamu pikir, mungkin, sebuah gempa bumi membukanya?

Anakku sayang, kita harus mengamati sebelum kita menebak. Lalu, setelah kita melihat sedikit, dan mendapat beberapa petunjuk untuk menebak, baru kemudian kita boleh menebak. Dan kamu tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menebak bahwa pernah ada gempa bumi di sini yang membuka lembah kecil tersebut. Mungkin pernah ada satu: tapi kita harus menebak dari apa yang kita tahu, bukan dari apa yang kita tidak tahu.

Coba tebak lagi. Mungkin lembah itu sudah ada di sana, sejak awal terbentuknya dunia? Anakku sayang, kamu tidak memiliki bukti akan hal itu juga. Semua hal di sekitarmu berubah bentuk setiap hari dan setiap jam, seperti yang akan kamu ketahui; dan karenanya yang paling masuk akal adalah menganggap bahwa lembah kecil ini telah mengubah bentuknya, sama seperti segala hal di bumi juga berubah. Selain itu, aku tidak mengatakan padamu bahwa Madam How telah membuat lembah kecil ini, melainkan bahwa ia sedang membuatnya, dan baru setengahnya selesai. Itu adalah dugaan pertamaku; dugaanku yang berikutnya adalah air membuat lembah kecil ini, air, dan tidak ada yang lain.

Kamu membuka mata kecilmu. Dan aku tidak menyalahkanmu. Aku telah melihat lembah kecil ini selama lima belas tahun sebelum aku membuat dugaan itu; dan aku telah melihatnya selama sepuluh tahun setelahnya, untuk memastikan bahwa dugaanku benar. Karena manusia pada dasarnya buta, anakku sayang, sangat bodoh, tidak dapat melihat apa yang ada di bawah kakinya sepanjang hari; dan jika Lady Why, dan Ia yang ditaati Lady Why, tidak begitu sabar dan lembut pada manusia, manusia pasti telah musnah dari muka bumi dari sejak dahulu, hanya karena kebodohan mereka. Aku, setidaknya, sangatlah bodoh dalam hal ini, karena kepalaku penuh dengan gempa bumi dan gerakan-gerakan brutal dari alam, juga hal-hal aneh dan supranatural yang tidak pernah terjadi di lembah ini;  jadi ketika aku mencoba menemukan apa yang tidak ada di situ, tentu saja aku tidak menemukan apapun. Tetapi ketika aku mengeluarkan semuanya dari kepalaku, dan mulai benar-benar melihat apa yang ada di situ, aku segera menemukannya; dan lihatlah! Aku telah melihatnya ribuan kali sebelumnya, dan tetap saja tidak pernah belajar apapun dari situ, aku bagaikan seorang pria bodoh; walaupun apa yang kupelajari mungkin dapat kamu pelajari semudah aku melakukannya.

Dan apa yang kutemukan?

Kolam yang ada di bawah lembah.

Kamu tentu mengetahui kolam itu, bukan? Kamu tidak perlu pergi ke sana? Baiklah. Kalau begitu, kamu juga tidak akan mengetahui bahwa kolam itu selalu terisi pasir dan lumpur; dan walaupun kita membersihkannya setiap tiga dan empat tahun, kolam itu selalu terisi kembali? Sekarang dari mana pasir dan lumpur itu berasal?

Dari bawah sungai kecil itu, tentunya, yang keluar dari bog. Kamu melihatnya turun setiap kali ada banjir, dan sungai kecil itu tercemar polusi.

Baiklah. “Kemudian,” kata Madam How padaku, begitu aku menemukannya, “Tidakkah kau lihat, wahai kau pria bodoh, sungai kecil itu telah membuat lembah kecil, tanah yang mengalir di bawah sungai itu dulunya merupakan bagian dari bukit tempatmu berdiri.” Aku mengakui aku sangat malu pada diriku saat ia mengatakan hal itu. Karena itu adalah sejarah dari keseluruhan misteri. Madam How menggali dengan sekop lembutnya yaitu air. Ia memiliki sekop yang lebih kuat, atau lebih tepat disebut bajak, bajak yang terkuat dan paling mengerikan; Tetapi, aku dengan lega mengatakan bahwa ia telah meletakkannya dengan hati-hati di Inggris sekarang.

Anakku sayang, bagian paling mengagumkan dari pekerjaan Madam How adalah, bahwa ia mengerjakan hal-hal besar dan begitu banyak hal berbeda, dengan satu alat yang sama, yang bagimu terlihat sederhana, walaupun sebenarnya tidaklah demikian. Air, misalnya, bukanlah hal yang sederhana, tapi hal yang paling kompleks; dan kita membutuhkan waktu berjam-jam membahas air, tanpa bisa berhenti membicarakan keajaibannya. Tetap saja, Madam How adalah seorang ahli ekonomi yang hebat, ia tidak pernah menyia-nyiakan bahan-bahannya. Ia bagaikan seorang pelaut yang suka menyombong (hanya saja ia tidak pernah menyombongkan diri) jika sang pelaut memiliki hidup panjang dan pisau yang kuat, ia akan membangun Katedral St. Paul sebelum ia meninggalkan dunia fana. Dan Madam How memiliki hidup yang sangat panjang, dan waktu yang sangat banyak; dan salah satu alat terkuatnya adalah air. Sekarang apabila kamu bersedia berjongkok dan melihat ke arah semak-semak bunga heather tersebut, aku akan menunjukkan padamu bagaimana ia menggali lembah dengan menggunakan kabut yang menggantung di sekitar kaki kita ini. Setidaknya begitu dugaanku.

Ngarai

Karena aku melihat bagaimana kabut itu menggantung di ujung daun dan membuat tetesan. Apabila muncul matahari panas maka tetesan itu akan mengering dan mereka akan menghilang di udara menjadi uap air panas yang ringan. Tapi sekarang karena kondisinya gelap dan dingin maka ketika mereka menetes, mereka menuruni akar dan masuk ke dalam tanah. Lalu kemana mereka pergi? Ke mana air akan pergi, mungkin ada ratusan galon air yang telah menetes dan melintasi tanah ini dalam sehari? Ia akan terbenam ke dalam tanah, kau tahu. Lalu ia akan menjadi apa? Madam How akan menggunakannya sebagai sekop bawah tanah, sama seperti ia menggunakan hujan (setidaknya saat hujan deras, air hujan bukannya masuk ke dalam tanah tetapi mengalir melaluinya) seperti sekop di atas tanah.

Sekarang datanglah ke ujung lembah kecil, aku akan menunjukkan padamu kabut yang jatuh kemarin, mungkin ia akan muncul kembali ke atas permukaan tanah, dan terus bekerja keras.

Kau tahu betapa janggal dan tentu saja mempesona  seluruh lembah kecil ini. Bagaimana tanah yang datar tiba-tiba berakhir di tepi sungai yang curam dan bergelombang (lihat gambar di samping ini), mirip seperti puncak ombak yang siap untuk jatuh, dan seperti yang kamu ketahui, terkadang ia jatuh, sedikit demi sedikit, ke area yang  bertanah  tandus.

Oh, iya; kau sangat menyukai sungai itu. Sungai itu “sangat riang,” seperti katamu, sambil berjuang menaiki dan menuruninya, di antara kerimbunan padang rumput dan tumbuhan pakis; selain itu, ada begitu banyak lubang kelinci di sana, karena keseluruhannya adalah pasir; sementara di tanah bagian atas, tidak ada lubang kelinci karena seluruhnya adalah kerikil.

[Bog, di South Dartmoor]

Ya, kamu telah mengetahui semuanya; namun kamu juga tahu bahwa kamu tidak boleh pergi terlalu jauh menuruni sungai-sungai ini, apalagi berguling ke bawah, karena hampir pasti ada bog di bagian dasarnya, berbaring pada lereng yang landai; dan disana kamu akan basah kuyup.

Di sekeliling bukit-bukit ini, dari sini hingga Aldershot di satu arah, dan dari sini hingga Windsor di arah lain, kamu bisa melihat lembah yang sama bentuknya; puncak gelombang di sepanjang bagian atas , dan di bagian kaki gelombang  ada sebaris mata air yang keluar dari lereng, atau naik melalui batu pasir yang dalam, yang kamu sebut sebagai – pasir apung gemetar yang kadang cukup dalam untuk bisa menelan seekor kuda, tempat yang sama dimana kamu suka menari di atasnya kala musim panas. Sekarang air yang ada di semua mata air ini berasal dari hujan kabut, dan embun, yang telah terbenam terlebih dulu melalui tanah gambut, dan kemudian melalui kerikil dan pasir lalu berhenti di sana. Mengapa begitu? Karena di bawah kerikil (suatu hari akan aku ceritakan kisahnya yang luar biasa) dan di bawah pasir, yang oleh para ahli geologi disebut pasir Upper Bagshot, terdapat satu kelompok yang sama sekali berbeda, yang oleh para ahli geologi disebut sebagai kelompok Bracklesham, dari sebuah tempat dekat New Forest; dan di kelompok itu ada lapisan tipis tanah liat, dan air tidak dapat mengalir melalui tanah liat itu , seperti yang telah kamu lihat sendiri ketika kami menggalinya di bagian bawah areanya untuk membendung danau; dan sangat menyenangkan bagimu untuk memikirkannya, dan kamu membuat dirimu sendiri cukup berantakan. Nah, karena airnya tidak bisa menembus tanah liat ini, dan harus pergi ke suatu tempat, air itu mengalir terus menerus di sepanjang bagian atas tanah liat, dan saat mengalir ia meruntuhkan tepian sungai dan membawa serta pasir serta kerikil terus-menerus untuk proses pembersihan di tempat berikutnya yaitu di aliran sungai di bawah sana.

Sekarang bayangkan sebentar saja betapa mengagumkannya bentuk lembah-lembah ini, yang begitu kau sukai, ditempatkan dengan urutan yang teliti oleh Madam How dengan meletakkan kerikil, pasir dan lumpur di dasar laut, berabad-abad yang lalu. Seperti yang telah kukatakan, bahwa sekecil apapun hal yang Madam How lakukan hari ini dapat memberikan pengaruh hingga ratusan dan ribuan tahun kemudian.

Bournemouth tahun 1900 – sumber : wessexcoastgeology.soton.ac.uk

Tetapi aku harus memberitahumu bahwa menurutku, ada saatnya ketika lembah ini memiliki bentuk yang sangat berbeda dari keadaannya sekarang; dan aku berani mengatakan bahwa bentuknya lebih cantik dari gagasanmu tentang bagaimana cantik itu seharusnya. Sebelumnya, ia memiliki bentuk seperti salah satu tebing-tebing yang biasa kita lihat di Bournemouth. Ingatkah kamu? Ada celah sempit di tebing yang terdiri dari lapisan pasir dan kerikil; dan di bagian luar mulut celah itu yang hanya beberapa kaki jauhnya, seakan dituangkan sebuah landaian besar yang terdiri dari lumpur dan pasir berbentuk setengah lingkaran kecil, sebagian basah dan sebagian lainnya kering, yang kita gunakan untuk berupaya masuk ke tebing, dan menamai tebing itu sesuai dengan yang dirasakan panca indra kita, Negeri Dongeng. Ingatkah kamu bagaimana semuanya berubah menjadi pegunungan, puncak-puncak gunung, tebing curam berwarna putih, kuning, juga merah muda, yang berdiri tegak menatap langit biru cerah; sampai kita sepakat bahwa, selain perbedaan ukuran, mereka seindah dan semegah Alpen yang pernah kita lihat dalam gambar. Dan bagaimana kita melihat (karena yang kita lihat sudah pasti ada di sana) bahwa tebing itu sedang digali oleh mata air yang memancar tinggi ke atas tebing, juga oleh hujan yang membuat pasirnya beralur dan berpuncak. Ingatkah kamu tempat yang indah, dan bagaimana, ketika kita melihat kembali ke bawah sana, diantara miniatur dinding-dinding gunung terdapat laut berwarna biru cerah, dan terdengar ombaknya berdesir pada pasir di pinggir sana.

Sehingga aku sungguh percaya kita telah melakukannya, kita telah berdiri di suatu tempat di bagian bawah lembah ini ribuan tahun yang lalu. Kita akan melihat laut di depan kita; atau lebih tepatnya, sebuah lengan laut; karena di seberang Finchampstead Ridges, bukan ditutupi oleh pertanian, hutan, ataupun semak bunga heath ungu di atasnya, melainkan oleh tebing curam dengan pasir dan tanah liat, seperti yang kamu lihat di Bournemouth sekarang; dan -apakah yang akan merusak keindahan pemandangan- di sepanjang pantai, bongkahan-bongkahan besar dan gumpalan es akan terapung, setidaknya di musim dingin, seperti yang mungkin kamu lihat pada jalur air pasang di King’s Lynn musim dingin lalu, menghardik dan bertabrakan, membajak dan memutarbalikkan pasir, juga kerikil, dan lumpur, menyapunya hingga ke dalam laut menuju ke Utara, yang kini telah menjadi dataran yang subur. Mungkin bagimu terlihat seperti mimpi: tapi ini adalah kenyataan; dan suatu hari, ketika kita berbincang lagi dengan Madam How, aku akan menunjukkan bahkan pada anak kecil sepertimu bahwa ini adalah nyata.

Tapi apa yang bisa mengubah tebing secantik itu di Bournemouth menjadi lembah miring yang luas seperti di Bracknell’s Bottom, dengan tebing kapur di bagian tengah yang berhektar-hektar luasnya ? Nah sekarang, pikirkan. Ini adalah rencana cemerlang untuk mencari tahu rahasia Madam How, untuk melihat apa yang mungkin dia lakukan di satu tempat, dan dengan itu menjelaskan apa yang telah dia lakukan di tempat lain. Misalkan sekarang, Madam How mendapat perintah untuk mengangkat seluruh pantai Bournemouth hanya dua puluh atau bahkan sepuluh kaki lebih tinggi dari permukaan laut dibandingkan sebelumnya. Dia bisa melakukannya dengan cukup mudah, karena dia telah melakukannya di pantai Amerika Selatan bertahun-tahun lamanya; dia pun  telah melakukannya di musim panas ini dengan cara yang -kata orang-orang yang terlalu cepat menilai- bisa dibilang gegabah, brutal, dan juga kejam; walaupun aku pikir aku  tak akan mengatakannya, karena aku percaya Lady Why tentu tahu yang terbaik. Sekarang dia melakukan hal serupa secara berkelanjutan di pantai barat Norwegia yang diam-diam sedang naik permukaannya, semua dinding gunung yang luas itu dan tebing bebatuan — dengan kecepatan sekitar empat kaki dalam seratus tahun, tanpa membuat kebisingan sedikitpun atau kebingungan, bahkan tak menyebabkan riak tambahan pada laut; jari Madam How dapat menjadi sangat ringan dan lembut jika ia menginginkannya, walau sekuat apapun ia biasanya.

Nah, jika bibir tebing Bournemouth diangkat dua puluh kaki dari laut, maka satu hal yang pasti akan terjadi, air pasang tidak akan datang mengikis gumpalan tanah di bibir tebing lagi, seperti yang selama ini kita lihat. Tetapi jika lumpur itu berhenti di sana, maka lumpur yang tiba setelahnya akan datang lebih lambat, dan kian lama kian masuk dan menetap di dalam, hingga tebing itu setengah terisi, dan hanya bagian atas tebing yang berada persis di atas permukaan  mata air, yang akan habis dimakan. Jadi, secara bertahap jurang tersebut bukannya menjadi semakin dalam dan sempit, malah akan menjadi semakin luas dan dangkal; dan tidak seperti yang kamu lihat terjadi pada jurang di Bournemouth, yang  melubangi dirinya sendiri dengan cepat setiap kali hujan, jurang ini malah akan melubangi dirinya sendiri perlahan-lahan, seperti yang dilakukan lembah ini sekarang. Dan satu hal lagi yang akan terjadi,—saat laut berhenti menggerus  area kaki tebing bagian luar, dan membawa pergi setiap batu dan butiran pasir yang jatuh daripadanya, tebing akan segera berhenti menjadi tebing; air hujan dan embun beku masih akan menghancurkan mereka, tapi—tanah yang jatuh akan tergeletak di kaki tebing, dan secara bertahap membuat lereng dataran kering, jauh hingga ke laut dangkal; dan bagian puncaknya, tidak curam seperti sekarang, tapi akan menjadi licin dan bundar; sehingga akhirnya, bukan dua dinding tebing yang tajam di bibir jurang, kamu mungkin hanya akan melihat seperti bibir lembah ini, Gunung  dan bukit Warren, lereng yang panjang dengan hamparan kerikil dan pasir di kakinya, membentang ke wilayah yang dulunya merupakan lautan es, dan sekarang menjadi Vale of Blackwater. Dan tentang hal ini aku sangat percaya Madam How telah membuatnya hanya dengan mengangkat Hartford Bridge Flat beberapa kaki lagi dari permukaan laut, dan meninggalkan hal lain pada alat kepercayaannya, yaitu air di langit.

Itu adalah tebakanku: dan kupikir itu tebakan yang bagus,karena aku telah bertanya kepada Madam How seratus pertanyaan berbeda tentang hal tersebut dalam sepuluh tahun terakhir, dan dia selalu menjawabnya dengan cara yang sama, yaitu dengan mengatakan,“Air, air, dasar kau bebal.” Tapi aku tidak ingin kau hanya bergantung pada apa yang kukatakan. Jika kau mau memahami Madam How, dirimu sendiri harus mengajukan pertanyaan padanya, dan buatlah buah pikiranmu sendiri seperti seorang manusia sejati, alih-alih mempercayai perkataan orang lain begitu saja, seperti orang vulgar. “Orang vulgar” bukan berarti ia miskin: maksudku adalah orang yang bodoh dan tidak berpendidikan, yang tidak menggunakan otak mereka dengan tepat guna, walaupun mereka mungkin seorang terhormat, raja, atau pemimpin agama. Alkitab (1 Tesalonika 5:21) mengatakan, “Ujilah segala sesuatu: pegang teguh apa yang baik.”  Jadi, kamu harus membuktikan tebakanku, dan jika terbukti benar, peganglah erat-erat.

Dan bagaimana aku bisa melakukannya?

Pertama, dengan eksperimen langsung, demikian sebutannya. Atau bisa diartikan – pulanglah dan buatlah Hartford Bridge Flat kecil di halaman istal; lalu tanyakan pada Madam How apakah dia tidak akan membuat lembah di situ seperti lembah yang tadi. Kita akan pulang dan mencobanya. Kita akan membuat dataran dari tanah liat, dan menutupinya dengan lapisan pasir; lalu kita akan menghujaninya dengan panci penyiram; dan melihat apakah Madam How tidak segera mulai membuat lembah kecil di sisi tumpukan, seperti yang ada di Hartford Bridge Flat. Aku percaya dia akan melakukannya; dan tentu saja, jika dia melakukannya, itu akan menjadi bukti baru bahwa tebakanku benar. Maka kita akan melihat apakah air tidak akan membuat lembah dengan bentuk yang berbeda-beda, jika air itu meluap di atas tanah yang berbeda jenis. Kami akan membuat Hartford Bridge Flat terbalik—tumpukan pasir dengan lapisan tanah liat menutupi di atasnya; dan kita akan menghujaninya dengan pot berisi air, dan melihat lembah seperti apa yang kita buat saat itu. Aku bisa menebak akan menjadi seperti apa, karena aku telah melihatnya-tebing gantung yang curam, dengan selokan yang sangat sempit di bawahnya:tetapi kamu harus mencobanya sendiri, dan pikirkan apakah aku benar atau salah. Sementara itu, ingatlah bahwa selokan itu juga akan dibuat oleh air.

Ada cara lain untuk “memverifikasi teoriku,” yaitu dengan melihat lembah lain bukan  lembah di sekitar sini, tapi lembah di tanah liat,  kapur, batu gamping,  batu sabak seperti yang kamu lihat di Devonshire — dan lihat apakah tebakanku tidak berlaku tentang mereka juga; apakah semuanya, dalam atau dangkal, lebar atau sempit, batu atau bumi, mungkin belum seluruhnya dilubangi oleh air  mengalir. Aku yakin jika kau mau melakukan ini, tentu kamu akan menemukan sesuatu yang menawan, dan sesuatu untuk mengajarimu, kapanpun kau inginkan. Aku tahu karena aku telah memperolehnya. Bagiku perjalanan kereta api paling panjang bukanlah suatu hal yang membosankan, namun lebih seperti terus menerus membalik halaman buku yang mengagumkan, atau melihat gambar-gambar indah dari dunia kuno yang dibuat dan yang belum dibuat ribuan tahun yang lalu. Karena aku terus mencari, tidak hanya pada potongan rel kereta api,di mana potongan-potongan dunia kuno mudah terlihat, tapi juga di permukaan tanah; di dataran dan down, tebing dan bukit kecil, bukit dan gunung; dan terus bertanya kepada Madam How apa yang memberi mereka bentuk masing-masing: dan aku akan segera mengajarimu untuk melakukan hal yang sama. Ketika kamu melakukannya, aku memberitahumu jawabannya yang akan muncul di hampir setiap kasus, “ Air yang mengalir.” Entah air mengalir saat lunak, seperti biasanya; atau air yang mengalir saat keras – atau dalam kata-kata yang lebih sederhana, es yang bergerak.

Tentang es yang bergerak itu, yaitu sekop Madam How yang lebih kuat, aku akan memberitahumu lain waktu;dan aku juga akan menunjukkan padamu, tanda-tandanya di setiap tambang bahan galian tipe C di sekitar sini. Tapi sekarang, aku mengerti, kamu ingin bertanya sebuah pertanyaan ; dan apa pertanyaanmu itu?

Apakah aku bermaksud mengatakan bahwa air telah membuat lembah yang luar biasa, seperti yang telah kamu lihat pada lukisan dan foto, lembah dengan kedalaman ribuan kaki, di antara gunung setinggi ribuan kaki?

Ya, itulah maksudku. Tapi, seperti yang telah kukatakan sebelumnya, aku tidak berharap kamu mempercayai kata-kataku begitu saja. Ketika kamu sudah lebih tua, kamu akan pergi ke pegunungan, dan kamu akan menilainya sendiri. Namun, aku harus mengatakan bahwa aku tidak pernah melihat lembah atau jurang, betapapun dalam dan tingginya, yang tidak pernah terkikis oleh air; dan bahkan puncak gunung yang bermil-mil tingginya menjulang tinggi ke angkasa, tetap bergerigi di bagian puncaknya, puncak ini pernah terpotong, dan masih akan terpotong dan terasah, sedikit demi sedikit oleh air, air lunak dan keras; yaitu hujan, embun beku, dan es.

Air, dan tidak ada yang lain, telah menggergaji sebentuk jurang seperti yang dilalui kapal-kapal ke Bristol , antara Leigh Wood dan St. Vincent’s Rocks. Air, dan tidak ada yang lain, ia juga telah membentuk puncak-puncak Matterhorn, Weisshorn, dan Picdu Midi dari Pyrenees, yang telah kamu lihat di gambar-gambar dan foto. Sama seperti air bisa mengikis Hartford Bridge Flat, jika ada cukup waktu, sendirian ia membentuk labirin lembah, bukit, dan puncak berdiri tegak; seperti yang sudah dilakukan di Ambarrow, dan Edgbarrow, dan Folly Hill di sisi lain lembah.

Aku melihat kamu tercengang dengan gagasan bahwa air bisa membuat pegunungan Alpen. Tapi itu hanya karena aku tahu kamu akan tercengang atas bagaimana hal besar yang bisa Madam How buat dengan satu alat yang sederhana, yang kumulai dengan menunjukkan padamu bagaimana dia melakukan hal yang sama di dataran ini. Cara paling aman untuk mempelajari metode Madam How adalah dengan melihatnya di tempat kerja di sudut-sudut kecil di tempat bisnis, yang tidak akan membuat kami heran atau takut, juga tidak membuat tebakan tergesa-gesa dan khayalan di kepala kita. 

Sir Isaac Newton, beberapa orang akan memberitahumu, menemukan hukum gravitasi yang hebat, yang berlaku untuk semua matahari dan bintang-bintang di angkasa, dengan mengamati buah apel yang jatuh: dan bahkan jika dia tidak menemukannya dengan cara itu, kita tahu dia menemukannya, dengan memikirkan fakta yang sederhana dan umum secara hati-hati dan terus menerus, dengan menimbang bahwa benda memiliki berat. Maka maukah kamu menjadi rendah hati dan sabar, dan lihatlah Madam How bekerja pada hal-hal kecil. Karena itu adalah cara untuk melihatnya bekerja meliputi ruang dan waktu. 

Apa? Kamu memiliki pertanyaan lagi untuk ditanyakan? 

Oh! Aku berbicara tentang Madam How mengangkat Hartford Bridge Flat. Bagaimana ia melakukannya? Anakku sayang, ceritanya panjang, aku harus menceritakannya padamu di lain waktu. Sementara itu, pernahkah kau  melihat tutup ketel naik dan bergetar saat air di dalamnya direbus? Tentu saja; dan tentunya juga, ingatlah bahwa Madam How pasti telah melakukannya. Kemudian pikirkan antara hal ini dan pembicaraan kita selanjutnya, apakah mungkin ada hubungannya dengan dia mengangkat Hartford Bridge Flat. Tapi kamu telah menantikan, mungkin, sepanjang waktu untuk mendengar lebih banyak tentang Lady Why, dan mengapa dia mengatur Madam How untuk membuat Bracknell’s Bottom. 

Anakku sayang, satu-satunya jawaban yang berani kuberikan sebagai alasannya adalah: Apa pun kemungkinan lain sebagai tujuan dia membuatnya, setidaknya dia membuatnya untuk ini — agar kamu dan aku harus datang kesana hari ini, melihat dan membicarakannya, dan dengan demikian menjadi lebih bijaksana dan lebih sungguh-sungguh,dan kita berharap lebih banyak orang yang mau rendah hati dan lebih baik. Hal lain apapun yang mungkin Lady Why inginkan atau tidak, inilah yang selalu ia harapkan, untuk membuat semua manusia bijak dan baik. Itulah yang tertulis tentang dia yang, seperti dalam kisah-kisah perumpamaan, aku telah memanggil Lady Why? 

“Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya” 

“sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.” 

“Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. ”

“Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; 

“Sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama. :

“Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya” 

“Ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, 

“Ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, “

“Aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah Aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku”

Sehingga bisa kita katakan, karena  telah disampaikan bagi kita. Tapi di luar itu kita hanya bisa dan perlu mengatakan sedikit saja. Kita tidak berada di sana, seperti yang kita baca di Kitab yang ditulis Ayub, ketika Tuhan meletakkan dasar penciptaan bumi. “Kita melihat,” kata Santo Paulus, “seperti dalam kaca yang gelap, dan hanya terlihat sebagian.” “Siapakah,” dia bertanya lagi, “yang mengetahui pikiran Tuhan, atau siapakah yang telah menjadi penasehat kepercayaanNya? … Karena dari Dia, melalui Dia, dan bagi-Nya segala sesuatu: kepadaNyalah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” Oleh karenanya kita tidak boleh gegabah mengatakan, bahwa ini atau itu adalah penyebab Mengapa sesuatu terjadi; tidak juga menduga-duga “penyebab akhir”, yang bukan bersumber dari Lady Why sendiri, namun hanya merupakan sebagian kecil gagasan dalam benak kita tentang apa yang telah dilakukan Lady Why, atau lebih tepatnya apa yang seharusnya kita perbuat jika kita menjadi dirinya.

Tentu saja bukan dengan berpikir bahwa kita akan mencari tahu segala hal tentang Lady Why. Dia tidak berbicara kepada mata atau otak kita, seperti Madam How, tetapi kepada bagian dalam diri kita yang kita sebut hati dan roh kita, dan yang akan bertahan walaupun mata dan otak kita telah kembali menjadi debu. Jika hatimu murni dan bijaksana, lembut dan jujur, maka Lady Why akan berbicara kepadamu tanpa kata-kata, dan memberitahumu hal-hal yang Madam How dan semua anak didiknya, bahkan orang-orang sains, tidak dapat menjelaskannya. Ketika kamu mungkin sedang berbaring kesakitan, tapi dengan tangan ibumu menggenggammu; kamu duduk di sampingnya, melihat ke dalam matanya yang penuh kasih; ketika kamu menatap ke arah matahari terbenam, tanjung-tanjung berwarna emas yang indah dan pulau-pulau di awan, lautan, serta danau-danau di langit biru, maka ketenangan tanpa batas serta kedamaian dari barat jauh mengirimkan ketenangan dan kedamaian bagi jiwa mudamu, sampai kamu duduk diam dan bahagia, kamu tidak tahu mengapa; saat alunan musik manis mengisi relung hatimu dengan naluri mulia nan lembut yang tidak butuh dipikirkan atau diucapkan; tidak, bahkan saat kamu menyaksikan badai petir yang mengamuk, dan merasakannya, terlepas dari kengeriannya yang luar biasa, ia begitu indah hingga kamu tidak mampu memalingkan pandanganmu daripadanya: pada saat-saat seperti inilah Lady Why berbicara kepada jiwamu, dan berkata, “ Anakku, dunia ini adalah tempat baru, asing, dan seringkali menakutkan: namun, jangan takut. Semua akan menjadi baik pada akhirnya. Istirahat akan menaklukkan kegelisahan; Iman akan menaklukkan Ketakutan; Ketertiban akan menaklukkan Kekacauan; Kesehatan akan menaklukkan Penyakit; Sukacita akan menaklukkan Kesedihan; Kebahagiaan akan menaklukkan Rasa Sakit; Kehidupan akan menaklukkan Kematian, Kebenaran akan menaklukkan Kesalahan. Semua akan baik-baik saja pada akhirnya. Jagalah jiwa dan ragamu tetap suci, rendah hati, sibuk, saleh – dalam satu kata, ‘jadilah baik’: dan sebelum atau setelah kamu mati, kamu mungkin melihat sekilas tentang Aku, Why Yang Abadi: dengarlah dengan telinga, bukan dengan tubuhmu tapi rohmu, bagaimana manusia dan semua makhluk rasional, tumbuhan dan hewan,  juga batu-batu di bawah kakimu, awan-awan di atas kepalamu, planet-planet dan matahari yang berada jauh di angkasa luar, mereka semua bernyanyi selamanya.

“Engkau layak, ya Tuhan, untuk menerima kemuliaan, kehormatan dan kekuasaan, karena Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan untuk kebahagiaan-Mu mereka ada dan diciptakan.”

Catatan :

  • Hartford Bridge Flat Sebuah padang rumput di Hampshire, yang menjadi lapangan udara militer pada masa PD II dan masih menjadi lapangan udara kecil
  • Pohon fir ada dalam genus Abies dan anggota keluarga pinus (Pinaceae). Dapat dibedakan dari pinus lain dengan daunnya yang seperti jarum. Pinus memiliki jarum yang melekat pada cabang dalam kelompok 2, 3, atau 5, sedangkan daun fir dan cemara melekat secara individual ke cabang.
  • Bottleheath : sejenis tumbuhan yang tumbuh di lahan kosong. Nama Latinnya adalah Erica retorta.
  • Daddy Long Legs : sering dikira laba-laba, merupakan sejenis arachnida (Opiliones) dengan hanya sepasang mata. Mereka juga sering disebut Harvesters. Cellar spider (Pholcidae) dan crane flies terkadang juga disebut daddy-long-legs.
  • Glen : Lembah sempit yang dalam, terutama di antara pegunungan. Selanjutnya glen akan disebut sebagai lembah kecil
  • St. Paul : Sebuah gereja terkenal di London
  • Ravine : Ngarai, lembah curam yang dalam dan sempit yang dibentuk oleh air yang mengalir
  • Upper Bagshot : Bagian dari Formasi Bagshot, rangkaian pasir dan tanah liat di Inggris. Bracklesham beds, sekarang dikenal dengan Kelompok Bracklesham, membentuk formasi lain yang serupa
  • New Forest : Sebuah hutan yang sangat besar di Inggris Selatan.
  • Lengan laut : tempat laut atau air pasang mengalir pasang atau mengalir kembali(surut)
  • Finchampstead Ridge : Sebuah area mirip lahan parkir di Berkshire, sekarang merupakan bagian dari Perserikatan Nasional Inggris (organisasi yang melestarikan alam dan situs sejarah).
  • King’s Lynn : Sebuah pelabuhan di Norfolk.
  • 4 kaki : 1.2192 meter
  • 20 kaki : 6.096 meter
  • Vale of Blackwater : Lembah kecil yang mengelilingi sungai Blackwater. Sungai ini membentuk perbatasan antara daerah Hampshire, Berkshire, dan Surrey
  • Kapur : Hal pertama yang terpikirkan oleh kita tentang kapur adalah kapur untuk menulis di papan tulis, padahal itu biasanya tidak terbuat dari kapur asli, melainkan dari gipsum. Kapur alami terbuat dari batu kapur.
  • Batu kapur : Batu sedimen yang biasanya terbentuk dari potongan organisme laut seperti foraminifera (yang akan dibahas di volume 2). Sedimen berarti potongan material yang jatuh ke dasar cairan: misalnya ampas dari segelas coklat yang tidak larut. Batu sedimen, mirip seperti itu, terbentuk dari potongan mineral.
  • Batu Sabak : Sejenis batuan yang awalnya merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari tanah liat atau debu vulkanik, namun kemudian berubah karena metamorfisme. Batu metamorf adalah yang berubah strukturnya karena panas dan atau tekanan yang tinggi. Batu sabak mudah pecah menjadi lapisan-lapisan tipis, sehingga bisa digunakan sebagai material untuk membuat atap atau untuk alas menulis di sekolah.
  • Devonshire : Sebuah daerah di bagian Barat Inggris.
  • Down : Area  perbukitan kapur.
  • Tambang bahan galian tipe C : Sumber daya bumi yang tidak termasuk strategis dan vital, contoh batu pasir
  • Jurang : daerah terbuka yang dalam seperti ngarai, atau jarak antara bebatuan
  • Matterhorn, Weisshorn : Pegunungan terkenal di Eropa.
  • Ambarrow dan Edgbarrow : Area alami di Berkshire.

Leave a Comment

error: Content is protected !!