LXIV. PEMUDA ALCIBIADES

Karena semua orang Yunani menyukai pertandingan Olimpiade, Alcibiades selalu terlihat di sana. Dia mengambil bagian dalam balapan kereta khususnya; dan kudanya memenangkan tiga hadiah berturut-turut, untuk menyenangkan para pengagumnya.

Alcibiades cukup cerdik, terlepas dari semua kesombongannya, untuk memahami bahwa orang-orang Athena mencintainya terutama karena dia tampan dan kaya. Dia juga tahu bahwa mereka senang bergosip, dan terkadang dia melakukan sesuatu hanya untuk mendengar mereka membicarakannya.

Dia punya anjing yang sangat tampan, misalnya; dan untuk sesaat keindahannya dipuji oleh setiap orang. Tetapi orang Athena segera terbiasa dengan binatang itu, dan berhenti membicarakannya. Kemudian Alcibiades memotong ekor anjing itu, dan tentu saja setiap orang mulai berseru tentang itu.

Beberapa orang Athena menjadi begitu ingin tahu sehingga mereka bertanya mengapa dia melakukannya, dan dia dengan tertawa menjawab bahwa itu hanya untuk memberi mereka bahan untuk percakapan dan bertanya-tanya.

Alcibiades begitu riang dan senang sehingga dia bahkan memperlakukan masalah serius dengan cara bercanda. Kita diberitahu, bahwa, ketika dia pertama kali diterima di dewan kota, dia bertindak seperti anak sekolah, dan dengan nakal melepaskan seekor burung puyuh yang ditangkap, yang berlari masuk dan keluar di antara kaki para anggota dewan, dan berkibar-kibar begitu liar hingga membuat marah rapat dewan.

Aneh untuk diceritakan, sikapnya begitu memesona sehingga para anggota dewan yang seram pun melakukan apa yang diinginkannya, dan meninggalkan urusan penting mereka untuk berpesta dengannya. Karena pengaruh inilah seorang warga Athena pernah dengan getir berseru, “Ayo, anakku pemberani! Kemakmuranmu akan membawa kehancuran pada kerumunan ini.”

Alcibiades adalah favorit di antara orang kaya dan miskin, sehingga orang Athena dengan senang hati akan mengangkatnya menjadi raja. Untungnya, bagaimanapun, pemuda itu masih memiliki cukup akal untuk menolak kehormatan ini; tetapi, meskipun dia tidak mau menerima gelar itu, dia menjalankan sebagian besar kekuasaan seorang raja, dan segera dia dan Nicias menjadi politisi utama saat itu.

Alcibiades sama ambisiusnya dengan Nicias yang berhati-hati; dan sementara yang terakhir selalu berusaha untuk membuat orang Athena tenang dan puas, Alcibiades selalu siap untuk memikirkan beberapa rencana di mana kekuatan kota dapat diperluas.

Ambisi Alcibiades ini ditakdirkan untuk memiliki efek yang sangat buruk pada nasibnya sendiri dan tanah kelahirannya, seperti yang akan Anda lihat di akhir karirnya.

Leave a Comment

error: Content is protected !!