The Wild Wonder

KUPERhatikan… ( I notice…)

KUBERtanya-tanya ( I wonder…)

KUTERingat ( It reminds me of…)

 

Before we had words, we had WONDERS!

 

Consider, too, what an unequalled mental training the child-naturalist is getting for any study or calling under the sun––the powers of attention, of discrimination, of patient pursuit, growing with his growth, what will they not fit him for? (Charlotte Mason, Home Education, vol 1 pg 62)

 

Overview

How can you bring such focus to every observation that can be employed in your own nature observations or with students? Telling yourself or your students to “look carefully” or “look hard” is not helpful.

Learning how to observe, ask question, and make connections in nature is learning how to learn. This powerful routine can be the foundation of exploration, discovery, and wonder in students’ nature study and  in any other academic discipline.

(John Muir Laws, How to Nature Journaling, pg 36)

 

What 

Apa sih tujuan menjurnal alam?

Yang kita latih dari anak-anak ini (dan mungkin kita juga) adalah bagaimana membentuk kekuatan arus kesadaran kita memperhatikan, mengobservasi, dan membentuk kebiasaan berpikir. Teknik paling dasar adalah mengajarkan aneka metode ber’narasi’ dari apa yang mereka temukan. Banyak studi menemukan hubungan antara berbicara dan ingatan, itulah mengapa di awal anak dilatih untuk mengucapkan semua temuan mereka sebelum mencatatkannya di kertas.

Pengetahuan ada di luar diri sementara ilmu adalah sesuatu yang sudah jadi bagian diri kita. Yang dibangun satu persatu oleh anak dengan jalan mengolah setiap hal yang mereka temui. Berikut adalah tiga petunjuk untuk observasi lebih mendalam yang akan menjadi dasar dari beragam teknik lainnya.

  1. KUPERhatikan

Anak berlatih memfokuskan perhatian

Mengobservasi

Menggunakan kelima panca inderanya

At first, don’t make asumption. Ceritakan yang benar-benar terlihat dan terasa. Ini melatih kita untuk tidak mudah menilai sesuatu.

 

2. KUBERtanya-tanya

Undang anak mempertanyakan

Mengajak berpikir mendalam dan luas

 

3. KUTERingat

Merelasikan hasil observasi dengan pengetahuan lama

 

KUPER, KUBER, KUTER ini akan jadi ‘inti’ dari proses menjurnal yang akan rutin digunakan.

Mulai melatih fokus pada satu hal kecil dihadapan mereka atau organisme besar yang bisa diobservasi bersama grup.

Trained Habits

  • Habit of attention
  • Habit of observation
  • Habit of thinking
  • Habit of accuracy
  • Habit of outdoor life

 

How

Mulai kenalkan satu poin untuk satu temuan mereka, bisa sambil berjalan. Setelah itu minta mereka mengatakan apa saja yang mereka perhatikan secara oral. 

By describing what you see, your brain also processes each observation more deeply. This is reinforced by the auditory feedback loop of hearing your own voice describing what you see. You will find that the things that you say remain in your working memory much longer than those you only think quietly to yourself.

  1. KUPERhatikan diucapkan saat kita memulai observasi, mendeskripsikan apa yang indera kita terima. Apa yang dilihat, diraba, dicium, didengar atau bahkan rasakan. Bedakan dengan opini ya. Jika anak bingung, minta mereka berganti perspektif atau mengganti indera yang digunakan agar lebih detail. Contoh : aku perhatikan daun ini memiliki pinggiran yang tajam, aromanya wangi, warnanya hijau tua berbintik-bintik, dll.
  2. KUBERtanya-tanya diucapkan untuk melatih anak membangun rasa ingin tahunya. Minta anak bertanya sebanyak mungkin. Jika pertama-tama anak masih kebingungan, ucapkan saja “Aku bertanya-tanya…” biasanya setelah itu sebuah pertanyaan akan muncul dalam pikirannya. Mempertanyakan hasil observasi juga bisa dilakukan.
  3. KUTERingat mengajak anak mengingat pengalaman atau pengetahuan yang tersimpan di dalam pikirannya. Bisa dari apa yang mereka pernah baca, lihat, observasi sebelumnya, dll.

Be creative! Any connection is important to share.

  1. Beri contoh pada anak-anak untuk setiap poin dengan mengambil satu obyek. Minta anak mengucapkan sebanyak mungkin KUPER, KUBER, KUTER. 
  2. Buat kelompok kecil terdiri dari 2-3 orang. Utus mereka berkeliling mencari hal-hal yang menarik perhatian mereka. Minta mereka untuk mengucapkan  3 poin pada tiap temuan mereka kepada teman-teman sekelompoknya. Jika ada yang sangat menarik, undang semua anak berkumpul untuk mendengarkan. Akhiri dengan diskusi!

 

Review

  • Untuk indera perasa sebaiknya tidak disebutkan dulu. Butuh pengetahuan meramban yang cukup kuat untuk bisa mulai menggunakan indera perasa dengan bijak dan aman.
  • Tidak semua anak nyaman berbicara di depan banyak orang.
  • Butuh waktu panjang untuk memperhatikan penemuan setiap orang dan belum setiap anak memiliki tingkat perhatian panjang.

Leave a Comment

error: Content is protected !!