Manusia yang hidup pada Zaman Perunggu dan Besi, menganggap bumi berbentuk datar. Sangat sedikit yang mereka ketahui tentang bumi kecuali di tempat yang mereka tinggali. Dan mereka pikir jika orang pergi terlalu jauh, ia akan sampai ke tepian ujung bumi di mana orang tersebut akan
J
A
T
U
H
Kalau kita naik pesawat dan melihat ke bawah, ke bagian bumi tempat munculnya peradaban masyarakat pertama; kita akan melihat dua sungai, sebuah laut dan sebuah teluk. Dari atas udara, tempat itu akan terlihat seperti ini:
Mungkin kamu belum pernah mendengar nama sungai dan laut itu sebelumnya, padahal mereka telah dikenal lebih lama daripada tempat-tempat lain di seluruh dunia. Salah satu garis itu adalah Sungai Tigris, dan garis lainnya Sungai Eufrat. Mereka mengalir beriringan semakin mendekat satu sama lain hingga akhirnya menyatu dan bermuara di Teluk Persia.
Kamu boleh menggambarkan kedua sungai ini di tanah atau halaman taman, atau di atas lantai jika ibumu mengizinkan. Iseng-iseng, boleh juga kamu memberi nama cangkir minummu dengan “Tigris” dan gelas lainnya “Eufrat”. Lalu, bayangkan mulutmu sebagai Teluk Persia, yang menjadi tujuan dari air di dalam kedua gelas tadi. Kamu masih akan mendengar nama-nama hebat lainnya. Orang dewasa suka memberi nama kepada rumah dan perahu mereka, juga kuda dan anjing mereka, mengapa tidak kau coba menamai benda-benda milikmu sendiri? Kau boleh menamai kursi, ranjang, meja, sisir, bahkan topi dan tasmu dengan nama-nama asing ini.
Lalu dari sana, kalau kita terus terbang ke barat, kita akan melihat sebuah negara yang bernama Mesir; sungai Nil, dan laut yang sekarang bernama Laut Mediterania. Mediterania berarti “di antara dua daratan”, karena laut ini memang dikelilingi daratan, mirip danau raksasa. Dahulu kala, pada Zaman Batu, tidak ada air sama sekali di tempat ini. Hanya sebuah lembah tandus, dan manusia pun pernah tinggal di sana.
Di sepanjang Sungai Nil di Mesir, serta Tigris dan Eufrat yang dahulu dikenal sebagai Babilonia, Assyria, dan Syria; tinggal masyarakat peradaban pertama yang merekam kehidupan mereka dalam bentuk tulisan dan gambar yang peninggalannya masih tersimpan hingga kini. Mungkin saja ada orang gua yang hidup di suatu tempat di belahan bumi lain yang telah mencoba mengabadikan kehidupan mereka dalam gambar atau lukisan primitif. Tetapi tidak mudah untuk bepergian pada masa itu, sehingga masyarakat di satu wilayah tidak tahu banyak tentang kehidupan manusia lain di wilayah lain. Hal ini akan segera berubah.
Banyak kelompok masyarakat berbeda yang tinggal di negeri-negeri sepanjang Sungai Tigris, Eufrat, dan Nil. Ada begitu banyak peperangan antar suku. Orang sering berpindah-pindah hanya karena kelompoknya kalah dalam peperangan sehingga mereka terpaksa mencari tempat yang lebih baik untuk bisa hidup.
Salah satu kelompok yang dikenal sebagai Suku Semit tinggal di wilayah yang kita kenal sebagai Timur Tengah sekarang; dekat Laut Mediterania, juga Sungai Tigris dan Eufrat. Orang Arab dan Yahudi modern adalah keturunan bangsa Semit. Mereka berbicara bahasa Semit yang masih berasal dari satu rumpun dan terdengar sangat mirip. Contohnya, dalam bahasa Yahudi sapaan perdamaian adalah shalom, sementara dalam bahasa Arab disebut salaam.
Ada suku lain yang tinggal di sepanjang Sungai Nil. Orang Mesir dan Berbers yang tinggal di Afrika Utara masih keturunan Semit Timur Tengah. Suku Nubian yang berasal dari sebelah selatan Mesir merupakan keturunan Nilo-Sahara. Lihatlah peta, dan kau akan mengerti kenapa mereka disebut demikian: mereka tinggal di sepanjang sisi sungai Nil dekat Gurun Sahara. Suku ini bepergian menuju utara sepanjang lembah Nil hingga ke Mesir. Kadang orang Mesir pun bepergian menuju selatan hingga Nubia.
Suku lain, berasal dari wilayah yang kini dikenal sebagai Iran. Mereka adalah suku Indo-Eropa, keturunannya menyebar ke timur hingga India Utara dan juga ke barat sampai Eropa. Orang Eropa, Iran, dan India modern saat ini nyatanya berasal dari rumpun Indo-Eropa—dan seperti halnya bangsa Semit, bahasa mereka yang gunakan saat ini meski berbeda-beda nyatanya saling terkait satu sama lain.
Kita tahu sekarang, masyarakat dari peradaban-peradaban kuno ini telah menjelajah wilayah lebih luas daripada yang kita kira sebelumnya. Mereka belajar bercocok tanam dan menemukan aneka sumber makanan. Mereka saling berniaga, bertukar benda. Kadang mereka menemukan tempat baru dan menetap di sana. Seperti halnya penduduk Amerika (dan Indonesia!) saat ini yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan berasal dari berbagai wilayah di dunia, orang-orang terdahulu pun telah melakukan hal serupa: bermigrasi dan melangsungkan kehidupannya di tanah baru.