Hal pertama biasanya selalu menjadi yang paling menarik — bayi pertama, gigi pertama, langkah pertama, kata pertama, bahkan pukulan pertama. Nah buku ini akan menjadi buku yang bercerita tentang hal-hal pertama; lalu yang kedua atau ketiga atau keempat atau kelima yang bisa kamu baca dan pelajari nanti.
Orang primitif pada awalnya tidak tahu apa itu api. Mereka tidak memiliki korek api atau tahu cara membuat cahaya maupun api. Mereka tidak memiliki cahaya di malam hari. Mereka tidak punya api untuk menghangatkan diri. Mereka tidak memiliki api untuk memasak makanan mereka. Entah di mana dan kapan, kita tidak tahu pasti bagaimana tepatnya mereka menemukan cara membuat dan menggunakan api.
Jika kamu menggosok kedua tanganmu dengan cepat, tanganmu akan menjadi hangat. Cobalah! Jika kamu menggosokkannya bersama-sama lebih cepat, kedua tanganmu akan menjadi panas. Jika kamu menggosok dua buah tongkat kayu dengan cepat, keduanya menjadi hangat. Jika kamu menggosok dua tongkat kayu dengan sangat, sangat, sangat cepat, maka akan menjadi panas dan akhirnya, jika kamu melakukannya cukup lama dan cukup cepat, maka akan menghasilkan api. Orang-orang Indian dan anggota pramuka melakukan hal ini dan membuat api dengan menggosokkan satu tongkat kayu ke tongkat kayu lainnya.
Ini adalah salah satu penemuan pertama, dan penemuan ini bagi mereka pada saat itu sama luar biasanya seperti penemuan cahaya listrik di zaman kita sekarang.
Orang-orang Zaman Batu memiliki rambut dan janggut yang tidak pernah dipotong, karena mereka tidak punya apa-apa untuk memotongnya, padahal mereka menginginkan rambut yang pendek, hanya saja mereka tidak bisa memotongnya. Kuku jari mereka tumbuh panjang seperti cakar hingga akhirnya patah dengan sendirinya.
Mereka tidak punya pakaian yang terbuat dari kain, karena mereka tidak memiliki kain dan tidak ada alat untuk memotong dan menjahit kain yang jika memang ada. Mereka tidak memiliki gergaji untuk memotong papan, tidak ada palu atau paku untuk mengikat kayu saat membuat rumah atau furnitur. Mereka tidak memiliki garpu atau sendok; tidak ada panci atau wajan; tidak ada ember atau sekop; tidak ada jarum atau peniti.
Orang-orang Zaman Batu belum pernah melihat atau mendengar yang namanya besi atau baja atau timah atau kuningan atau apapun yang terbuat dari logam. Selama beribu-ribu tahun Orang Primitif hidup tanpa satu pun benda yang terbuat dari logam.
Kemudian suatu hari seseorang dari Zaman Batu menemukan sesuatu secara tidak sengaja; kita menyebutnya sebagai “penemuan”.
Ia sedang membuat api; dan api, yang bagi kita hal yang biasa setiap harinya, masih sangat menakjubkan bagi mereka. Mereka meletakkan batu di sekeliling api, untuk membuat semacam kompor api unggun. Nah, ternyata batu yang satu ini bukan batu biasa, tetapi batu yang sekarang kita sebut dengan “bijih besi”, karena mengandung tembaga di dalamnya. Panas api melelehkan sebagian tembaga dari batu itu, dan mengalir ke tanah.
Apa tetesan yang berwarna cerah dan bersinar itu?
Mereka memeriksanya.
Betapa cantiknya!
Mereka memanaskan lebih banyak lagi batu yang sama dan mendapatkan lebih banyak tembaga.
Demikianlah logam pertama ditemukan.
Awalnya orang menggunakan tembaga untuk membuat manik-manik dan ornamen, karena tembaga begitu cerah dan berkilau. Tetapi mereka segera menemukan bahwa tembaga dapat dibentuk menjadi pisau dengan ujung tajam, yang jauh lebih baik daripada pisau batu dan kepala panah yang mereka gunakan sebelumnya.
Coba perhatikan, bukan besi yang mereka temukan pertama kali, melainkan tembaga. Kami pikir orang-orang selanjutnya menemukan timah dengan cara yang sama. Kemudian setelah itu, mereka menemukan bahwa timah bila dicampur dengan tembaga menjadi logam yang lebih keras dan lebih baik daripada keduanya. Logam ini, yang terbuat dari timah dan tembaga akan kita sebut perunggu; dan selama dua atau tiga ribu tahun orang membuat perkakas dan senjatanya dari perunggu. Jadi kita menyebut masa di mana manusia menggunakan alat dan senjata perunggu untuk berburu dan berperang—sebagai Zaman Perunggu.
Kemudian akhirnya seseorang menemukan besi, dan mereka segera melihat bahwa besi ternyata lebih berguna daripada tembaga atau perunggu. Zaman Besi berlangsung hingga 3000 tahun lamanya.
Orang-orang yang hidup di Zaman Perunggu dan Besi (setelah penemuan logam) mampu melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak mungkin mereka lakukan saat hanya dengan batu.
Kamu mungkin pernah mendengar dalam mitologi atau dongeng tentang Zaman Keemasan, tetapi maksud dari istilah itu adalah sesuatu yang sangat berbeda. Zaman Keemasan berarti masa ketika segala sesuatu indah dan menyenangkan dan orang-orang begitu bijak dan baik. Dalam sejarah dunia, ada masa disebut Zaman Keemasan karena alasan tersebut.
Tetapi aku khawatir bahwa tidak pernah benar-benar ada zaman keemasan di dunia ini — ia hanyalah ada di dalam dongeng.