Kamu pasti bisa mengingat hal-hal besar yang terjadi dalam hidupmu. Mungkin kamu pernah mendengar kakekmu atau nenek buyutmu bercerita tentang peristiwa besar yang pernah mereka alami, misalnya era Perang Dunia 2. Dan kakekmu, pasti punya orangtua, punya kakek-nenek juga, lalu punya buyut juga, sama seperti kamu.
Mungkin saja, buyut dari
buyut
buyut
buyut-nya kakekmu
Hidup di masa George Washington menjadi Presiden, lalu buyut dari
buyut
buyut
buyut-nya saat itu ternyata hidup satu zaman dengan Julius Caesar.
Meskipun para leluhur kita ini telah lama meninggal, kisah yang terjadi semasa mereka masih hidup dahulu, dahulu, dahulu… sekali, telah diabadikan dalam berbagai buku catatan, dan kumpulan kisah ini disebut SEJARAH. Yesus lahir pada tahun 1 Masehi—tapi tentu saja, itu bukan hari pertama di dunia.
Kamu tahu, berapa tahun lalu masa itu—tepatnya?
Kamu bisa tahu dengan cara melihat, saat ini kamu sedang hidup di tahun berapa?
Seandainya Yesus masih ada saat ini, kira-kira berapa umurnya?
Dua ribu tahun jelas waktu yang sangat lama, tapi kamu pasti pernah mendengar ‘kan, ada orang yang hidup sampai usia 100 tahun?
Untuk mencapai masa 2000 tahun, berarti ada 20 orang yang masing-masing hidup sampai usia 100 tahun—silih berganti sejak Yesus lahir sampai sekarang—sepertinya tidak terlalu lama ya!
Segala hal yang terjadi sebelum kelahiran Yesus disebut sebagai masa “Sebelum Masehi” atau disingkat sebagai “SM”. Mudah kan?
Sedangkan, segala hal yang terjadi di dunia setelah kelahiran Yesus lazim disebut AD. Ini tidak sesederhana yang tadi. A berarti After, lalu D itu apa ya?
Sebenarnya, AD adalah singkatan dari bahasan Latin, yaitu Anno Domini. Anno berarti “in the year” dan Domini berarti “of the Lord” yang sebenarnya bermakna sama, yakni masa setelah kelahiran Yesus.
Aku sudah menceritakan kepadamu tentang hal-hal yang mesti aku tebak. Kita menyebut masa ini sebagai masa prasejarah, yang artinya sebelum sejarah. Tetapi hal-hal yang terjadi pada masa manusia telah mampu menuliskannya—segala kisah yang tak perlu aku tebak-tebak—kita sebut sebagai sejarah. Sejarah pertama yang kami perkirakan betul dimulai oleh manusia yang hidup di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Sebagian manusia mulai menuliskan kisah mereka ribuan tahun lalu. Sungguh menarik bagaimana orang-orang berbeda yang tinggal di belahan dunia yang berbeda mampu menemukan caranya masing-masing untuk mulai menulis, dan masing-masing terjadi pada waktu yang berbeda. Peradaban kuno di Timur Tengah menemukan bahasa tulisan atau aksara yang disebut cuneiform. Peradaban Mesir kuno menulis dalam bentuk hieroglif, dan berabad-abad lalu, orang-orang di India mulai menulis dalam Sansekerta. Peradaban lain di pelosok Cina, Nubia, dan Amerika Tengah juga menemukan aksara mereka sendiri. Demikian pula orang-orang di Pulau Kreta, Laut Mediterania, yang terletak di antara Mesir dan Yunani.
Saat ini, kita menemukan cara membaca aksara-aksara ini—yang ditulis ribuan tahun lalu. Namun masih banyak aksara dan bahasa lain tampak bagaikan puzzle rumit yang belum terpecahkan hingga kini. Kami menemukan tulisannya, tetapi kami tidak mengerti apa maksudnya.
Jika kamu memikirkan peradaban-peradaban tertua ini, kira-kira yang mana yang bisa kita cari tahu lebih banyak? Yang tulisannya mampu kita baca, atau yang lain? Pasti kamu bisa menjawab dengan benar! Tentu saja, kita akan tahu lebih banyak tentang peradaban yang aksara dan catatannya dapat kita baca.
Empat peradaban yang dapat kita baca catatannya yaitu Mesir, Mesopotamia, India, dan Cina. Kita bisa membaca tulisan mereka, jadi kita tahu kehidupan masyarakat pada masa itu. Kami tidak terlalu memahami catatan orang Nubia, atau Amerika Tengah, atau Kreta, jadi kami tidak tahu terlalu banyak tentang apa yang terjadi di tempat itu pada masa dahulu kala.
Yang menarik adalah, ada satu hal pasti yang kami ketahui tentang tempat-tempat peradaban tertua—yang sejarahnya mampu kami baca itu. Kami tahu bahwa keempatnya berkembang di lembah sepanjang aliran sungai.
Mesir dibangun sepanjang lembah Sungai Nil. Mesopotamia berkembang di lembah antara dua sungai: Tigris dan Eufrat. Kamu sudah tahu kan tentang kedua sungai itu.
Ada dua sungai baru untuk kamu ketahui. Peradaban pertama India terjadi di sepanjang lembah Sungai Indus; sedangkan Cina di sepanjang Sungai Huang, yang sering disebut sebagai Sungai Kuning karena dasar sungainya terbentuk dari lumpur tebal berwarna kekuningan.
Meski mereka tinggal berjauhan satu sama lain, orang-orang yang tinggal di sepanjang sungai ini melakukan banyak hal serupa. Tidak terlalu mengejutkan sebenarnya. Mungkin kamu belum pernah ke Afrika, India, atau Cina, tapi kamu bisa menebak bahwa anak-anak pada masa itu juga bermain, sementara ibu mereka memasak, dan seterusnya. Bahkan pada zaman kuno itu, manusia di seluruh dunia melakukan banyak hal serupa.
Lembah sungai adalah tempat yang sangat baik untuk ditempati karena ia sangat subur dan kaya sumber daya. Ada air untuk minum ternak dan menyirami tanaman. Jadi, banyak orang yang menetap sepanjang tepian sungai, di Mesir, Mesopotamia, India, dan Cina.
Tak lama kemudian, orang semakin banyak, pemukiman semakin padat dan mereka tinggal bersisian hingga mereka hidup di sebuah lingkup yang kita sebut “kota”. Masyarakat kota mulai membangun perahu-perahu kecil, hingga kemudian kapal-kapal besar. Kapal-kapal itu digunakan untuk melintasi sungai dari satu kota ke kota lainnya, hingga yang letaknya jauh. Penduduk dari kota-kota itu mulai berniaga, bertukar barang satu sama lain; namun tak jarang juga mereka berperang satu sama lain.
Salah satu cara terbaik untuk menghentikan peperangan kecil antar kota-kota ini adalah dengan menempatkan satu orang pemimpin yang mengatur mereka. Jadi, di satu tempat dan tempat lain mulai terbentuklah “pemerintahan”. Kadang beberapa kota sepakat untuk bersatu. Kadang, mereka bersatu karena yang lain lebih kuat dan menaklukkan tetangganya. Pokoknya, ada seorang raja, kaisar, atau Fir’aun yang bertanggung jawab dalam pemerintahan dan mengatur apa yang kita sebut sebagai “negeri”.
Jika kamu lihat lagi peradaban-peradaban yang tumbuh di tepi sungai ini, kamu akan melihat fase sejarah yang luar biasa. Dari yang tadinya manusia berburu dan meramu, bahkan mungkin tinggal di dalam gua, kini sesuatu yang baru dan menyenangkan telah terjadi, pertama-tama di Mesir, Mesopotamia, kemudian India dan Cina. Manusia menetap, bercocok tanam, membangun kota, lalu berniaga satu sama lain, hingga akhirnya membangun sebuah negeri. Kemudian, mereka berpikir mungkin ada baiknya mereka menulis—maka mereka menuliskan sejarah mereka sehingga bisa kita baca dan pelajari hingga saat ini.