BAB LX BUAH

“Tentu sulit mengenali seseorang hanya dengan mengetahui bahwa dia mengenakan pakaian dari bahan tertentu, mantel dari kain ini dan itu. Seseorang tidak mengenali sekuntum bunga dengan lebih baik ketika mengetahui bahwa ia dibungkus dengan kelopak dan mahkota. Apa yang ada di balik penutup ini?”

“Mari kita periksa bersama bunga gillyflower ini. Ia memiliki kelopak empat sepal dan mahkota empat petal kuning. Aku melepas kedelapan bagian ini. Apa yang tersisa sekarang adalah bagian yang penting, yaitu benda yang tanpanya bunga tidak dapat memenuhi perannya dan sama sekali tidak berguna. Mari kita teliti bagian yang tersisa ini. Kalian akan menemukan ini sepadan dengan kesulitannya.

“Pertama, ada enam batang putih kecil, masing-masing di atasnya terdapat sekantong penuh bubuk kuning. Keenam bagian ini disebut benang sari. Mereka ditemukan dalam semua bunga dalam jumlah banyak atau sedikit. Bunga gilly memiliki enam, empat lebih panjang disusun berpasangan, dan dua yang lebih pendek.”

“Kantung ganda yang menutupi benang sari disebut antera atau kepala sari. Debu yang terkandung dalam antera dikenal sebagai serbuk sari. Warnanya kuning pada bunga gilly, lily, dan sebagian besar tumbuhan, abu abu di poppy.”

“Paman telah memberitahu kami,” Jules menyela, “bagaimana awan serbuk sari, yang diangkat oleh angin di hutan adalah penyebab hujan belerang kuning yang membuat orang sangat takut.”

“Aku melepas keenam benang sari. Masih ada bagian utama, menggembung di bagian bawah, menyempit di bagian atas, dan di atasnya ada semacam kepala yang basah oleh kelembaban yang lengket. Keseluruhan bagian pusat ini bernama putik, di bagian bawah yang menggembung disebut ovarium atau bakal buah, dan kepala lengket yang ada di ujung disebut stigma.”

“Nama besar untuk hal-hal kecil seperti itu!” seru Jules.

“Sedikit besar, ya. Namun untuk kepentingan yang tak tertandingi. Hal-hal kecil ini, sahabatku, memberikan pada kita makanan sehari-hari, tanpa keajaiban dari hal-hal kecil ini kita akan mati kelaparan.”

“Kalau begitu, aku akan berhati-hati untuk mengingat nama mereka.”

“Aku juga,” timpal Emile, “tetapi Paman harus mengulanginya lagi, mereka sangat sulit untuk dipelajari.”

Paman Paul memulai lagi. Jules dan Emile mengulanginya, benang sari, antera, dan serbuk sari; putik, stigma dan ovarium.

“Dengan pisau lipat aku membagi bunga menjadi dua. Bakal buah yang terbelah menunjukkan kepada kita apa yang ada di dalamnya.”

“Aku melihat benih-benih kecil berjajar teratur dalam dua kompartemen,” Jules memperhatikan.

“Tahukah kamu apa itu biji yang hampir tidak terlihat itu?”

“Belum.”

“Mereka adalah benih tanaman masa depan. Ovarium atau bakal buah adalah bagian tanaman tempat benih terbentuk. Pada waktu tertentu bunga melayu, kelopaknya layu dan rontok. Kelopak melakukan hal yang sama atau tetap memainkan peran pelindung lebih lama. Benang sari kering putus, hanya ovarium yang tersisa, bertumbuh lebih besar, matang, dan akhirnya menjadi buah.”

“Setiap buah—pir, apel, aprikot, persik, kenari, ceri, melon, stroberi, badam, kastanye—mulai dengan pembengkakan kecil pada putik; semua hal luar biasa yang disediakan tanaman untuk makanan kita sebelumnya adalah bakal buah.

“Buah pir dimulai dengan menjadi ovarium bunga pir?”

“Ya, anakku. Pir, apel, ceri, aprikot, dimulai dengan menjadi ovarium bunganya masing-masing. Aku akan menunjukkan kepadamu sebuah aprikot yang sedang mekar.”

Paman Paul mengambil sekuntum bunga aprikot, membukanya dengan pisau lipatnya, dan menunjukkan kepada anak-anak apa yang diperlihatkan dalam gambar ini.

“Di jantung bunga kalian melihat putik yang dikelilingi banyak benang sari. Kepala yang di ujung atas adalah kepala putik, yang menggembung di bagian bawah adalah ovarium atau aprikot masa depan.”

“Benda hijau kecil itu akan menjadi aprikot, yang penuh jus manis, yang sangat kusukai?” tanya Emile.

“Benda hijau kecil itu akan menjadi aprikot seperti yang sangat disukai Emile. Sekarang apakah kalian ingin melihat ovarium yang memberi kita roti?”

“Oh ya! Semua hal ini sangat membuat penasaran,” jawab Jules.

“Lebih baik dari itu, semua hal ini sangat penting.”

Claire memberi pamannya jarum atas permintaannya. Kemudian dengan kesabaran lembut yang diperlukan untuk operasi ini Paman memisahkan salah satu dari banyak bunga yang keseluruhannya membentuk bulir gandum. Bunga kecil yang lembut terpampang dengan jelas pada ujung jarum, bagian-bagian berbeda yang menyusunnya.

“Tanaman yang diberkati untuk memberi kita roti ini tidak punya waktu untuk memikirkan pakaiannya. Ia memiliki hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan, ia harus memberi makan dunia! Jadi kalian lihat betapa sederhana pakaian yang dikenakannya! Dua sisik buruk menjadi kelopak dan mahkota. Kalian dapat dengan mudah mengenali tiga benang sari yang menggantung dengan kantong ganda untuk kepala sari. Tubuh utama bunga adalah bakal buah yang berbentuk seperti tong, yang bila matang akan menjadi sebutir gandum. Diatasnya ada kepala putik, dibuat seperti bulu ganda dari kelezatan yang luar biasa. Beri hormat padanya, anak-anakku. Lihatlah bunga kecil sederhana yang memberi kehidupan bagi kita semua!”

Leave a Comment

error: Content is protected !!