Bab LXXIV RUMPUT LAUT, GARAM, OMBAK

“Dari mana asal ombak?” tanya Jules “Katanya laut sangat mengerikan ketika sedang marah.”

“Benar, Jules sayang, sangat mengerikan. Aku takkan pernah lupa gelombang tinggi penuh buih yang menghantam kapal besar seperti kulit kacang. Sejenak kemudian ia melemparkannya ke punggung ombaknya yang sangat besar. Betapa lemah dan kecilnya diri kita di perahu itu, diombang ambing sekehendak ombak. Seandainya kulit kacang itu bocor, kita hanya bisa berdoa semoga Tuhan menolong kita. Perahu hancur itu akan hilang di kedalaman yang tak kita ketahui dalamnya.

“Paman pernah bercerita bahwa perahu tersebut masuk ke dalam jurang,”

“Benar sekali, mereka akan masuk ke dalam jurang di mana tak ada seorangpun yang akan kembali. Kapal karam tersebut akan ditelan oleh laut dan tak ada seorangpun tersisa kecuali kenangan, seandainya ada orang-orang yang hidup di dunia ini yang mencintaimu.”

“Bukankah seharusnya laut selalu tenang?” ujar jules

“Laut tak akan bermanfaat apabila ia selalu tenang. Ketenangannya tak akan membuat laut sehat. Ia harus selalu diputar dengan keras agar bersih dari noda dan melarutkan udara yang sangat penting bagi hewan-hewan dan populasi tumbuh-tumbuhan yang ada di sana.

Untuk laut, seperti halnya atmosfer, dibutuhkan pergolakan yang hebat agar sehat, yakni adanya kegiatan mengaduk, memperbaharui dan menghidupkan air.”

“Angin lah yang membuat permukaan samudra bergerak. Jika angin bergerak kencang ia akan menciptakan gelombang yang melompat dengan puncak buih, kemudian ombak saling memecah satu dengan yang lain. Apabila angin berhembus keras dan terus menerus, ia akan mengejar air dalam, membentuk gelombang, ombak atau riak-riak yang bergerak maju dalam garis-garis lurus saling berkejaran satu sama lain dan dalam keseragaman yang sangat megah, lalu pecah di pantai.  Gerakan-gerakan yang tak beraturan ini bagaimanapun juga hanya mempengaruhi bagian permukaan laut. Di kedalaman 30 meter, air laut tetap tenang bahkan dalam keadaan badai yang sangat besar sekalipun.”

“Di laut-laut kita, gelombang tertinggi bukanlah dua atau tiga meter. Di beberapa tempat di laut Selatan, gelombang air dapat mencapai 10 atau 12 meter.

Ombak ombak tinggi ini bagaikan rangkaian bukit-bukit bergerak dengan lembah-lembah yang sangat besar dan dalam. Di cambuk oleh angin, puncak-puncak ombak merupakan awan-awan buih dan bergulung dalam volume yang sangat besar dengan kekuatan yang mampu menghancurkan kapal terbesar sekalipun.”

“Kekuatan gelombang itu sangat besar. Pantai, wilayah yang terbuka penuh terhadap serangan air laut, mendapat hantaman sangat besar dari  ombak yang naik secara vertikal yang guncangannya sangat keras sehingga bumi di bawahnya pun bergetar. Tanggul-tanggul yang paling keras pun hancur dan tersapu, benteng benteng besar roboh di hancurkan ke tanah atau dilemparkan dari dermaga di mana mereka bergulung-gulung menjadi batu kerikil.“

“Gerakan gelombang-gelombang air inilah yang dinantikan oleh karang terjal, yakni lereng terjal yang menjadi tempat akhir perhentian ombak, seperti halnya pantai bagi air laut. Lereng-lereng terjal ini dapat kita lihat di pantai-pantai terusan Inggris yang ada di Perancis dan juga di Inggris.

Laut meluruhkan mereka tak henti-henti, menyebabkan keping-kepingnya jatuh yang kemudian berubah menjadi koral dan terbawa ke tempat yang lebih jauh. Sejarah telah menyimpan kenangan akan menara-menara tinggi, pemukiman-pemukiman, bahkan desa-desa yang harus ditinggalkan karena longsoran yang sama, yang saat ini seluruhnya musnah dibawa oleh ombak.”

“Kalau begitu, dengan diaduk-aduk sedemikian rupa, air laut nampaknya jadi tidak berbau,” ujar Jules.

Gerakan gelombang sendiri tidak cukup membuat air laut itu sehat. Ada faktor lain yang membantu menyehatkannya. Ia memiliki beragam zat yang membuatnya memiliki rasa yang sangat tidak enak, namun mencegah air laut menjadi rusak.

“Kalau begitu kita tidak bisa minum air laut?” tanya Emil

“Benar sekali, bahkan sekalipun kalian sedang sangat kehausan.”

“Lalu apa rasa air laut?”

Rasanya sedikit pahit dan ada rasa asin yang tidak bisa kita terima oleh lidah dan membuat mual. Rasa air laut tersebut berasal dari zat-zat yang bercampur. Zat yang paling banyak adalah garam dan garam itu adalah garam yang kita gunakan untuk memasak makanan kita.”

“Tapi garam masih bisa kita makan dan rasanya enak, meskipun tentunya tak ada dari kita yang mau minum segelas air asin, “ Jules keberatan.

“Benar sekali. Namun,  air laut terkandung zat-zat larut lain yang rasanya sangat tak enak. 

Air laut memiliki kadar garam yang berbeda-beda. Satu liter air laut di Mediterania mengandung 44 gram garam, sementara di samudra Atlantik hanya terkandung 32 gram. Percobaan telah dilakukan untuk mengetahui berapa banyak kadar garam di air laut. Sekiranya air laut dikeringkan dan yang tersisa di dasar laut adalah garam, maka permukaan seluruh bumi akan terliputi oleh garam setinggi 10 meter.”

“Wow banyak sekali garamnya,” seru Emil. “KIta tak akan kehabisan garam berapapun banyaknya garam yang kita masukkan ke  makanan kita. Berarti, garam berasal dari laut?”

“Ya, benar. Sebuah pantai dangkal yang luas dipilih, kemudian dibuatlah ceruk dangkal yang  sangat luas. Mereka disebut ladang garam. Kemudian air laut dibiarkan masuk ke ceruk-ceruk itu. Setelah  penuh, jalur yang terhubung ke laut di putus. Ladang garam akan selesai di musim panas. Panas matahari menyebabkan air laut menguap sedikit demi sedikit dan menjadi bongkahan kristal yang kemudian dipindahkan menggunakan garpu. Garam yang terkumpul ditimbun dan dikeringkan. 

“Apabila kita letakan sepiring air garam dan dipanaskan sinar matahari, apakah hal tersebut sama seperti yang terjadi pada padang garam?

“Benar sekali. Air akan hilang menguap dikarenakan sinar matahari dan yang tersisa di atas piring adalah garam.”

“Yang kutahu ada banyak sekali ikan di laut,”  ujar Claire. yang besar yang kecil bahkan yang raksasa. Ikan sarden, Kod and teri, tuna dan banyak ikan lainnya itu hadir di hidangan kita dan berasal dari laut. Selain itu ada juga hewan yang kita sebut kerang dan hewan-hewan yang menutupi tubuh mereka dengan cangkang. Lalu ada lagi kepiting raksasa dengan cakarnya yang lebih besar daripada genggaman tangan manusia dan ada banyak lagi makhluk-makhluk yang belum aku ketahui. Bagaimana bisa mereka hidup?”

“Pertama mereka saling memakan. Yang terlemah menjadi mangsa yang lebih kuat dan kemudian yang lebih kuat akan akan menjadi mangsa bagi hewan yang lebih besar lagi. Namun yang jelas apabila para penghuni laut tidak memiliki sumber makanan selain memakan satu sama lain, perlahan-lahan tidak ada lagi makanan bagi mereka dan mereka akan musnah.”

“Karenanya dalam hal nutrisi ini, segala yang ada di laut tertata. Sama halnya seperti yang terjadi di darat. Tanaman menjadi sumber makanan pertama. Beberapa spesies memakan tanaman di laut sementara yang lain makan hewan yang memakan tanaman ,sehingga secara langsung atau tidak langsung vegetasi benar-benar memberi mereka semua makanan.”

“Aku paham sekarang,” Jules berkata. “Seekor domba yang memakan rumput lalu serigala memakan domba sehingga rumputlah yang sebenarnya menjadi makanan serigala. Karena itu. di laut ada tanaman-tanaman.”

“Benar sekali dan jumlahnya sangat banyak. Padang rumput hijau yang ada di darat sama dengan padang rumput yang ada di dasar laut, hanya saja tanaman-tanaman laut sangat berbeda dengan tanaman yang ada di darat. mereka tak pernah berbunga dan mereka tidak pernah memiliki bagian-bagian seperti daun bahkan akar.  Mereka menempel pada batu-batuan dengan bagian lengket yang ada di bagian bawah tanaman. Tanpa hal itu mereka tidak dapat memperoleh makanan. Mereka memberi makanan kepada laut bukan kepada tanah. Beberapa tanaman menyerupai cambuk pipih yang lengket, pita-pita yang terlipat atau rambut-rambut yang panjang. Beberapa tanaman lain bahkan memiliki bentuk seperti kuncup kuncup, ikatan-ikatan yang lembut, bulu-bulu yang bergelombang dan helai-helai yang bergulung dalam Spiral yang bentuknya seperti benang-benang berlendir serta kasar. Beberapa tanaman berwarna hijau seperti buah Olive, pink pucat,kuning madu atau merah menyala. Tanaman-tanaman laut yang aneh ini disebut rumput laut.

Indonesia: Saved by seaweed

 

Leave a Comment

error: Content is protected !!