XIV EMAS DAN BESI

Beberapa logam tak akan pernah berkarat dan salah satu contohnya adalah emas. Bongkah-bongkah emas masa lalu yang ditemukan di bumi setelah berabad-abad lamanya masih sama kemilaunya hingga saat mereka dijadikan keping-keping emas. 

Tak ada kerak atau karat melapisi inkripsi dan tokoh yang ada di permukaannya. 

Waktu, api, lembab, udara tak mampu menggoyahkan logam ini. 

Dengan demikian, karena emas tak kan berubah, tak banyak, sangat sering dipakai sebagai material hiasan dan koin. 

Selain itu, emas adalah logam pertama yang dikenal manusia, lama sebelum besi, timbal, timah, dan logam lain. 

Alasan mengapa perhatian manusia tertuju pada emas, berabad-abad lampau sebelum besi, mudah dipahami. Emas tak berkarat sedang besi berkarat yang dengan beberapa penyebab berat dan jika tak dipelihara dengan baik akan berubah menjadi tanah Merah. 

Paman baru ceritakan bahwa benda benda emas, walau usianya sangat tua, tetap sama substansinya walau sudah terpendam di tanah paling basah. Sementara benda-benda dari besi, yang tak satupun yang sampai pada kita dalam keadaan yang tak dikenal. Berkarat, besi menjadi kerak-kerak tak berbentuk. Sekarang aku ingin bertanya pada Jules. Apakah bijih besi yang diekstraksi dari dasar bumi adalah besi murni seperti yang kita gunakan? 

‘Sepertinya tidak, Paman. Karena jika besi selalu murni sepanjang waktu, dia pasti berubah ke bentuk tanah, seperti bilah pisau yang terkubut di dalam tanah. 

‘Aku sepakat dengan Jules, ‘timpal Claire. 

‘Bagaimana dengan emas? Tanya Paman pada Claire

‘Berbeda. ‘Jika ada logam yang tak pernah berkarat, tak berubah olahraga waktu, udara, lembab, dia pasti logam mulia. ‘

‘Tepat. Di dalam batu, tempatnya berada, dalam jumlah yang kecil, emas berkilau seperti kilau perhiasan di kotaknya. Anting-anting Claire berkilau sama seperti kilau partikel emas di bebatuan. Sebaliknya betapa buruk penampilan besi saat ditemukan. Dia kerak coklat, batu kemerahan dan perlu waktu lama menemukannya. Saat ditemukan besi berbentuk karat dan bercampur dengan kandungan lainnya.  Selanjutnya, belum cukup bagi kita menyatakan bahwa batu berkarat ini mengandung logam. Masih perlu satu cara lagi untuk mengurai bijih besi dan mengembalikannya ke bentuk logam. Berapa besar usaha yang musti dikerahkan untuk menghasilkan besi? Sangat sulit. Banyak sekali upaya sia-sia dan percobaan yang melelahkan dilakukan. Besi adalah logam yang butuh waktu lama hingga akhirnya dapat kita gunakan, setelah logam-logam lain seperti tembaga dan perak, yang kadang, tapi tak selalu, ditemukan dalam kondisi yang murni. Logam paling bermanfaat adalah yang terakhir kali di temukan: emas. Dari emas kemajuan pesat terjadi di industri manusia. Sejak manusia menggunakan besi, ia menjadi penguasa bumi. 

‘Dari substansinya emas adalah yang logam menduduki peringkat teratas sebagai logam yang tahan benturan. Dan tentunya daya tahannya dari kehancuran membuat logam ini sangat berharga. Landasan emas, perak, marble, atau batu tak pernah tahan terhadap hantaman pandai besi, tidak seperti besi.  Palu itu sendiri, terbuat dari apakah jika bukan dari besi? Jika terbuat dari tembaga, perak, atau emas, palu akan menjadi pipih, hancur dan cepat tak terpakai, karena logam-logam tersebut kurang padat. Jika terbuat dari batu, maka ia akan hancur dengan sekali hantam.  Untuk semua peralatan, tak ada yang dapat menggantikan besi.  Demikian juga dengan kapak, gergaji, pisau, pahatan, tembilang, bajak, dan semua alat yang digunakan untuk memotong, menebang, menusuk, menyerut, mengikir, dan memberi atau menerima hantaman keras. Besi tiu sendiri memiliki kepadatan yang dapat membelah zat-zat  lain, dan mempunyai ketahanan yang menahan hantaman. Dalam hal ini, dari semua logam, besi adalah bentuk terindah yang telah diciptakan Sang Maha Pemberi kepada manusia. Ia sangat banyak digunakan untuk peralatan dan tak dapat dipisahkan dari dunia seni dan industri.’

‘Aku dan Claire pernah membaca,’ ujar Jules,’bahwa ketika penduduk asli Spanyol menemukan benua Amerika, orang-orang pedalaman di negeri baru tersebut memiliki kapak-kapak emas yang sangat ingin mereka tukarkan dengan kapak besi. Aku menertawakan kepolosan mereka. Mengapa mereka mau menukarkan logam mulia dengan logam yang sangat umum. Sepertnya aku paham sekarang bahwa apa yang mereka tukar itu bermanfaat untuk mereka.’

‘Benar sekali, yang mereka dapatkan berguna untuk mereka; Karena dengan kapak besi mereka dapat menebang pohon untuk memahat perahu, mendirikan pondokan-pondokan; mereka pun lebih mampu mempertahankan diri dari hewan buas dan menyerang mereka di pondok-pondok mereka. Sebatang besi ini memberi mereka makanan, perahu yang kuat, tempat tinggal yang hangat, dan senjata yang takterkalahkan. Sebaliknya, kapak emas hanya akan menjadi mainan yang tak berguna.

‘Jika besi terakhir ditemukan, apa yang dilakukan manusia sebelum mereka mengenalnya?’tanya Jules.

‘Mereka membuat senjata dan peralatan dari tembaga; karena seperti emas logam ini ditemukan dalam keadaan murni sehingga dapat digunakan sebagaimana yang telah alam berikan kepada kita. Namun alat dari tembaga, yang kepadatannya kurang, sama tak bermanfaatnya dengan besi. Karenanya, pada masa-masa itu, masa kapak tembaga digunakan, manusia adalah mahluk yang malang.

‘Demikian juga ketika mereka belum menemukan tembaga. Mereka memotong batu untuk dijadikan ujung yang lancip, atau membelahnya dan melekatkannya di ujung kayu. Itulah satu-satu senjata manusia saat itu.

‘Dengan senjata batu mereka harus mencari makanan, pakaian, tempat tinggal dan mempertahankan diri dari binatang buas. Pakaiannya adalah kulit hewan, tempat tinggalnya terbuat dari capang-cabang kayu yang dilengkungkan dan lumpur; makanannya daging yang mereka dapatkan dari berburu. Hewan-hewan peliharaan belum dikenal saat itu. Tanah masih belum ditanami dan sedikit sekali industri.

‘Dimana tiu? Tanya Claire?

‘Di mana-mana, anakku; di sini, bahkan di tempat dimana saat ini menjadi kota yang ramai. Betapa malang manusia saat itu sebelum mengenal besi. Dengan bantuan besi kesejahteraan kita nikmati saat ini. Betapa malang manusia saat itu dan betapa agung apa yang telah Tuhan ciptakan untuk kita dengan logam ini.

Baru saja Paman Paul selesai bicara, Jacques mengetuk pintu perlahan; Jules berlari dan membukanya. Mereka berbisik. Tentang hal penting esok hari. 

Leave a Comment

error: Content is protected !!