BAB XL EFEK HALILINTAR

“Halilintar akan melemparkan, mematahkan dan mengoyakkan benda-benda yang tidak mengizinkan listrik bersirkulasi dengan bebas. Dia meremukkan batuan dan melemparkan potongannya ke jarak yang sangat jauh, mengangkat atap kita, menghancurkan batang pohon dan membagi kayu-kayu itu menjadi potongan-potongan kecil. Dia meruntuhkan dinding, bahkan merenggutnya dari pondasinya. Saat masuk ke tanah, dia melelehkan pasir dan membuat tabung-tabung kaca tak beraturan. Dia memerahkan, melelehkan dan menguapkan materi logam yang memberikan jalur untuk aliran listrik seperti rantai logam, kabel besi dari lonceng, sepuhan rangkanya. Dia lebih menyukai obyek yang terbuat dari logam. Ada contoh orang-orang yang tak terluka karena petir ditelan oleh beragam obyek logam yang mereka bawa atau kenakan, seperti gelang emas, kancing besi dan koin.  Dia membakar tumpukan benda-benda mudah terbakar seperti seikat jerami dan makanan ternak kering.”

“Percikan listrik yang lemah, seperti yang aku ajarkan untuk kau dapatkan dari kertas, hanya memberi sedikit efek pada kita. Paling kuat, kita hanya merasa sedikit tertusuk di ujung pertemuan listrik. Tapi dengan bantuan alat yang kuat hasil dari ilmu pengetahuan, kejutan listrik menjadi menyakitkan, berbahaya bahkan mematikan. Saat seseorang terkena percikan listrik yang kuat, dia akan merasakan kejutan mendadak terutama di sendi-sendinya yang membuatnya gemetar dan lemas lutut. Dengan percikan yang makin kuat, seluruh tubuh akan berguncang dengan sangat kencang sampai sendi-sendi terasa makin parah dan dia pingsan karena sambarannya. Ilmu pengetahuan memiliki kemampuan menerapkan kejutan listrik menjadi alat yang cukup kuat untuk membunuh.”

“Petir, sebuah percikan yang jauh lebih kuat dari alat kejut listrik yang kita miliki, juga bisa membuat manusia dan binatang kejang karena kekuatannya yang ekstrim. Kekuatan itu melemparkan mereka, menyakitinya bahkan bisa seketika membunuhnya. Terkadang seseorang yang tersambar meninggalkan jejak terbakar, ringan maupun dalam, namun kadang terlihat tanpa luka sedikitpun. Kematian karena tersambar petir bukan karena luka yang ditimbulkan olehnya, namun lebih karena kejutan yang keras dan mendadak di tubuh. Terkadang kematiannya  semu, karena kejutan listrik menyebabkan penundaan fungsi kerja vital tubuh seperti peredaran darah dan pernafasan. Pada kondisi ini bisa membawa kematian jika dibiarkan lebih lama, maka kita bisa melawan dengan memberikan pertolongan seperti pada orang yang tenggelam. Yaitu dengan membangkitkan lagi gerakan respiratori di dadanya. Di waktu lain, kejutan listrik mungkin akan melumpuhkan beberapa bagian tubuh atau gangguan seketika yang akan hilang dengan sendirinya.”

Leave a Comment

error: Content is protected !!