“Karena kucing itu terancam merasa jengkel, kita akan mencari jalan lain untuk memproduksi listrik.”
“Kau lipat memanjang selembar kertas biasa, lalu tahan 2 potongan di setiap ujung. Selanjutnya, kau panaskan kertas itu sampai hampir terbakar di atas sebuah kompor atau di depan perapian. Semakin tinggi panas, semakin banyak listrik yang dihasilkan. Akhirnya, dengan hanya memegang satu bagian ujung kertas, gosokkan kertas itu dengan cepat, segera saat masih panas, di sebuah kain wol yang sebelumnya di hangatkan dan dilebarkan di atas lutut. Kau bisa gosokkan di celana panjangmu jika itu terbuat dari wol. Gesekannya harus cepat dan sepanjang kertas itu. Sebentar saja lalu angkat kertas itu dengan satu tangan, berhati-hati untuk tidak membiarkan kertas menyentuh apapun. Jika disentuh, listriknya akan menghilang. Lalu tanpa ditunda kau angkat buku-buku jari tanganmu yang bebas, atau, lebih baik, sebuah kunci, ke dekat bagian tengah kertas. Dan kau akan lihat, percikan terang meloncat dari kertas ke kunci dengan suara derakan kecil. Untuk mendapat percikan lain, kau harus melewati proses yang sama lagi, karena saat kunci atau jari mendekati kertas, dia akan kehilangan daya listriknya.”
“Alih-alih membuat percikan, kau bisa memegang kertas berlistrik mendatar di atas potongan-potongan kecil kertas, jerami, atau bulu. Benda-benda ringan ini akan ditarik dan dilepaskan bergantian. Mereka datang dan pergi dengan cepat dari kertas berlistrik ke obyek yang menopang mereka, dan kembali lagi ke obyek berlistrik.”
Memberi contoh pada petunjuknya, Paman Paul mengambil selembar kertas, melipatnya memanjang agar lebih kuat, menghangatkannya, menggosoknya di lututnya, dan akhirnya membuat percikan terbang dari kertas itu saat didekatkan pada sendi jarinya. Anak-anak dipenuhi kekaguman saat kilat meloncat dari kertas dengan suara berderak. Manik-manik bulu kucing lebih banyak, tapi tak sekuat dan seterang ini.
Mereka berkata Mama Ambroisine mengalami banyak kesulitan meminta Jules tidur malam itu, karena, sekali dia menguasai prosesnya, dia tak lelah memanaskan dan menggosok. Intervensi dari pamannya dibutuhkan untuk menghentikan eksperimen listrik itu.